Polisi kesulitan buat sketsa penembak Tito
A
A
A
Sindonews.com - Polresta Bekasi Kota mengaku kesulitan mendapatkan sketsa pelaku penembakan adik terpidana Jhon Kei, Tito Refra Kei (44). Hal itu disebabkan oleh keterangan para saksi yang tidak rinci memberikan petunjuk tentang ciri-ciri penembak misterius tersebut.
"Kami kesulitan membuat sketsa pelaku, keterangan saksi masih belum mendeskripsikan pelakunya, empat saksi kebingungan dengan wajah para pelakunya. Karena saat kejadian mereka kaget dan terpaku kepada korban," ujar Kepala Polresta Bekasi Kota Kombes Priyo Widyanto, di Bekasi, Senin (3/6/2013).
Pada saat penembakan berlangsung, ditambahkan dia, para saksi fokus menyelamatkan korban dan sebagian berlindung dari tembakan pelaku tiba-tiba. "Sketsa sulit kita buat, tapi secepatnya sketsa itu kita buat," tegasnya.
Empat saksi tersebut adalah tiga rekan Tito, yakni Hans, Petrus, dan Gerry. Serta satu putri pemilik warung kopi yang juga tewas Ratim (70). Dia menduga, hanya satu orang pelaku dalam kejadian ini. "Keterangan saksi, eksekutornya hanya satu orang dan berjalan kaki," terangnya.
Priyo menambahkan, Polda Metro Jaya sudah membentuk tim khusus untuk segera menuntaskan kasus penembakan itu. Tim itu beranggotakan sejumlah personel Polda Metro Jaya dan Polresta Bekasi Kota. Mereka diserahi tugas untuk mengungkap pelaku dan motif pembunuhan Tito.
Bahkan dalam pengungkapan kasus ini, tidak ada batas waktu bagi tim. Mereka akan bekerja selama 24 jam, sampai berhasil menangkap pelaku, dan mengungkap motif penembakan tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Tito Kei tewas ditembak oleh penembak misterius sedang santai bermain kartu bersama temannya Han, Gerry, dan Petrus, di warung roko pinggir Jalan Raya Perumahan Titian Indah, RT 03/011, Kalibaru, Medansatria, Kota Bekasi.
Selain itu, Katim (70), pemilik warung tempat di mana Tito bermain kartu juga tewas terkena tembakan pelaku. Berdasarkan informasi yang terhimpun, pelaku penembak Tito mengenakan helm, dan jaket dengan jarak tiga meter.
Tito tertembak di bagian kepalanya, dan Katim tertembak di bagian dadanya. Di lokasi kejadian, polisi menemukan selongsong peluru, dan proyektil senjata yang ditembakan oleh pelaku berjenis FN.
"Kami kesulitan membuat sketsa pelaku, keterangan saksi masih belum mendeskripsikan pelakunya, empat saksi kebingungan dengan wajah para pelakunya. Karena saat kejadian mereka kaget dan terpaku kepada korban," ujar Kepala Polresta Bekasi Kota Kombes Priyo Widyanto, di Bekasi, Senin (3/6/2013).
Pada saat penembakan berlangsung, ditambahkan dia, para saksi fokus menyelamatkan korban dan sebagian berlindung dari tembakan pelaku tiba-tiba. "Sketsa sulit kita buat, tapi secepatnya sketsa itu kita buat," tegasnya.
Empat saksi tersebut adalah tiga rekan Tito, yakni Hans, Petrus, dan Gerry. Serta satu putri pemilik warung kopi yang juga tewas Ratim (70). Dia menduga, hanya satu orang pelaku dalam kejadian ini. "Keterangan saksi, eksekutornya hanya satu orang dan berjalan kaki," terangnya.
Priyo menambahkan, Polda Metro Jaya sudah membentuk tim khusus untuk segera menuntaskan kasus penembakan itu. Tim itu beranggotakan sejumlah personel Polda Metro Jaya dan Polresta Bekasi Kota. Mereka diserahi tugas untuk mengungkap pelaku dan motif pembunuhan Tito.
Bahkan dalam pengungkapan kasus ini, tidak ada batas waktu bagi tim. Mereka akan bekerja selama 24 jam, sampai berhasil menangkap pelaku, dan mengungkap motif penembakan tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Tito Kei tewas ditembak oleh penembak misterius sedang santai bermain kartu bersama temannya Han, Gerry, dan Petrus, di warung roko pinggir Jalan Raya Perumahan Titian Indah, RT 03/011, Kalibaru, Medansatria, Kota Bekasi.
Selain itu, Katim (70), pemilik warung tempat di mana Tito bermain kartu juga tewas terkena tembakan pelaku. Berdasarkan informasi yang terhimpun, pelaku penembak Tito mengenakan helm, dan jaket dengan jarak tiga meter.
Tito tertembak di bagian kepalanya, dan Katim tertembak di bagian dadanya. Di lokasi kejadian, polisi menemukan selongsong peluru, dan proyektil senjata yang ditembakan oleh pelaku berjenis FN.
(san)