Libatkan CSR, Jokowi bangun rumah warga Cakung
Libatkan CSR, Jokowi bangun rumah warga Cakung
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo melakukan peletakan batu pertama program bedah rumah di RW 01 Kelurahan Cakung Barat, Kecamatan Cakung. Dana kegiatan ini berasal dari program Corporate Social Responsibility (CSR).
Tercatat ada 3 perusahaan yang terlibat dalam program tersebut, BNI, PT Adhi Karya dan United Traktor yang berpartisipasi untuk mendanai pembangunan Kantor Sekretariat RW 01 Keluarahan Cakung Barat dan 3 rumah warga, 2 rumah di RW 01 Kelurahan Cakung Barat dan 1 rumah di RW 14 Kelurahan Penggilingan.
"Ini merupakan penataan kampung melalui program CSR. Kita minta kepada para perusahaan untuk menata kampung di sekitarnya," kata Jokowi, usai meletakan batu pertama kantor RW 01, Kelurahan Cakung Barat, Minggu (2/6/2013).
Pada kegiatan ini, Jokowi juga meninjau salah satu rumah warga yang dibangun lewat program bedah rumah. Gubernur secara simbolis menyerahkan kunci rumah kepada Sri Sumarni (44), di RW 01 Kelurahan Cakung Barat.
"Saya sangat senang sekali, karena sebelumnya rumah ini sudah tidak layak. Pembangunannya juga tidak lama hanya dua minggu saja," kata Sumarni.
Tercatat ada 3 perusahaan yang terlibat dalam program tersebut, BNI, PT Adhi Karya dan United Traktor yang berpartisipasi untuk mendanai pembangunan Kantor Sekretariat RW 01 Keluarahan Cakung Barat dan 3 rumah warga, 2 rumah di RW 01 Kelurahan Cakung Barat dan 1 rumah di RW 14 Kelurahan Penggilingan.
"Ini merupakan penataan kampung melalui program CSR. Kita minta kepada para perusahaan untuk menata kampung di sekitarnya," kata Jokowi, usai meletakan batu pertama kantor RW 01, Kelurahan Cakung Barat, Minggu (2/6/2013).
Pada kegiatan ini, Jokowi juga meninjau salah satu rumah warga yang dibangun lewat program bedah rumah. Gubernur secara simbolis menyerahkan kunci rumah kepada Sri Sumarni (44), di RW 01 Kelurahan Cakung Barat.
"Saya sangat senang sekali, karena sebelumnya rumah ini sudah tidak layak. Pembangunannya juga tidak lama hanya dua minggu saja," kata Sumarni.
(stb)
Explore More