Kebakaran, revitalisasi Pasar Cisalak capai Rp5 miliar lebih
A
A
A
Sindonews.com – Pasca terjadinya kebakaran di Pasar Cisalak, Jalan Raya Bogor, Cimanggis, Depok, sebanyak 300 lebih kios milik pedagang ludes. Karena itu, untuk menanggulangi nasib para pedagang korban kebakaran, DPRD Depok meminta Pemerintah Kota, khususnya Dinas Pasar untuk menyediakan tempat penampungan sementara.
Apalagi, tak lama lagi para pedagang membutuhkan penghasilan untuk berjualan menjelang puasa dan lebaran. Ketua DPRD Depok Rintisyanto, meminta wali kota untuk segera mengeluarkan Surat Keputusan (SK) bencana, agar bisa menggunakan anggaran darurat.
"Ini akan kita pakai anggaran darurat. Bikin penampungan sementara. Relokasi sementara, menampung para pedagang sementara. Permintaan kita membuat tempat penampungan, walaupun mungkin lokasinya jangan jauh dari pasar Cisalak," ujarnya di lokasi, Jumat (31/05/2013).
Rintis mengatakan, tahun lalu pihaknya sudah mengalokasikan anggaran Rp5 milyar, untuk merevitalisasi Pasar Cisalak. Namun karena terbakar, maka dana revitalisasi seluruh bangunan yang ambruk ditambah lebih dari Rp5 miliar lagi.
"Dana revitalisasi untuk pasar Cisalak Rp5 miliar. Total bangun lagi seluruhnya bisa diatas Rp5 miliar lagi. Situasinya sudah lapuk, mau tak mau dirobohkan, dibangun dari awal dan jadi tanggung jawab pemerintah," ungkapnya.
Apalagi, lanjut Rintis, Pasar Cisalak tersebut akan diserahkan menjadi aset pemerintah kota. Sebab hak guna bangunan dari pengembang sudah habis, dan diserahkan kepada pemerintah kota.
"Kami meminta perkumpulan pedagang untuk lakukan pendataan secepatnya. Daftarkan kelompok pedagang, yang punya kios kita jamin akan punya lagi. Untuk sementara di tempat penampungan dulu. Pasar ini sudah berumur hampir 20 tahun. Tahun ini batas akhir tahun terakhir, akan diambil alih oleh Pemkot," tutupnya.
Apalagi, tak lama lagi para pedagang membutuhkan penghasilan untuk berjualan menjelang puasa dan lebaran. Ketua DPRD Depok Rintisyanto, meminta wali kota untuk segera mengeluarkan Surat Keputusan (SK) bencana, agar bisa menggunakan anggaran darurat.
"Ini akan kita pakai anggaran darurat. Bikin penampungan sementara. Relokasi sementara, menampung para pedagang sementara. Permintaan kita membuat tempat penampungan, walaupun mungkin lokasinya jangan jauh dari pasar Cisalak," ujarnya di lokasi, Jumat (31/05/2013).
Rintis mengatakan, tahun lalu pihaknya sudah mengalokasikan anggaran Rp5 milyar, untuk merevitalisasi Pasar Cisalak. Namun karena terbakar, maka dana revitalisasi seluruh bangunan yang ambruk ditambah lebih dari Rp5 miliar lagi.
"Dana revitalisasi untuk pasar Cisalak Rp5 miliar. Total bangun lagi seluruhnya bisa diatas Rp5 miliar lagi. Situasinya sudah lapuk, mau tak mau dirobohkan, dibangun dari awal dan jadi tanggung jawab pemerintah," ungkapnya.
Apalagi, lanjut Rintis, Pasar Cisalak tersebut akan diserahkan menjadi aset pemerintah kota. Sebab hak guna bangunan dari pengembang sudah habis, dan diserahkan kepada pemerintah kota.
"Kami meminta perkumpulan pedagang untuk lakukan pendataan secepatnya. Daftarkan kelompok pedagang, yang punya kios kita jamin akan punya lagi. Untuk sementara di tempat penampungan dulu. Pasar ini sudah berumur hampir 20 tahun. Tahun ini batas akhir tahun terakhir, akan diambil alih oleh Pemkot," tutupnya.
(stb)