3 pengedar ganja di Tangsel bandar besar
A
A
A
Sindonews.com - Erwansyah (29), pengedar ganja yang berhasil diringkus petugas Polsek Metro Cilandak, di kawasan Setu, Tangerang Selatan, mengaku sudah empat kali menerima kiriman ganja kualitas nomor satu dari Aceh.
"Tersangka Erwansyah sudah empat kali dapat pasokan ganja dari seseorang berinisial U, di Aceh melalui paket yang dibawa pakai bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi)," kata Kapolsek Metro Cilandak Kompol Sungkono saat ditemui, Rabu (29/5/2013).
Sungkono menerangkan, ganja itu diambil tersangka Erwansyah di daerah Kebon Nanas, Tangerang, dengan jumlah bervariasi antara 61 sampai 170 kilogram. Terakhir, tersangka mengaku menerima 95 kilogram ganja sekitar setengah bulan lalu. Satu kilo ganja, dijual dengan harga Rp2,5 juta, dengan keuntungan antara Rp300-500 ribu.
"Bila sudah dapat pembeli, ganja itu kemudian diantarkan rekannya Darkim (34), yang berperan sebagai kurir dengan upah dari Rp100-150 ribu dari tersangka Erwansyah per sekali antar," jelasnya.
Dia menambahkan, karena tidak bisa mengendarai motor, tersangka Darkim meminta diantarkan kepada rekannya Abdul Manab (31) ke alamat pembeli sesuai intruksi dari Erwansyah. Berdasarkan pemeriksaan terhadap ketiga tersangka, target pembeli barang haram itu merupakan para pelajar.
"Satu paket dijual Rp2,5 juta. Pelaku ini adalah pemain lama. Target anak pelajar. Mereka termasuk bandar besar yang menjual ganja kualitas nomor satu," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Polsek Metro Cilandak menyita 64 kilogram ganja kering senilai Rp160 juta dari tiga pengedar di kawasan Setu Tanggerang Selatan, Selasa 28 Mei 2013 malam.
"Tersangka Erwansyah sudah empat kali dapat pasokan ganja dari seseorang berinisial U, di Aceh melalui paket yang dibawa pakai bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi)," kata Kapolsek Metro Cilandak Kompol Sungkono saat ditemui, Rabu (29/5/2013).
Sungkono menerangkan, ganja itu diambil tersangka Erwansyah di daerah Kebon Nanas, Tangerang, dengan jumlah bervariasi antara 61 sampai 170 kilogram. Terakhir, tersangka mengaku menerima 95 kilogram ganja sekitar setengah bulan lalu. Satu kilo ganja, dijual dengan harga Rp2,5 juta, dengan keuntungan antara Rp300-500 ribu.
"Bila sudah dapat pembeli, ganja itu kemudian diantarkan rekannya Darkim (34), yang berperan sebagai kurir dengan upah dari Rp100-150 ribu dari tersangka Erwansyah per sekali antar," jelasnya.
Dia menambahkan, karena tidak bisa mengendarai motor, tersangka Darkim meminta diantarkan kepada rekannya Abdul Manab (31) ke alamat pembeli sesuai intruksi dari Erwansyah. Berdasarkan pemeriksaan terhadap ketiga tersangka, target pembeli barang haram itu merupakan para pelajar.
"Satu paket dijual Rp2,5 juta. Pelaku ini adalah pemain lama. Target anak pelajar. Mereka termasuk bandar besar yang menjual ganja kualitas nomor satu," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Polsek Metro Cilandak menyita 64 kilogram ganja kering senilai Rp160 juta dari tiga pengedar di kawasan Setu Tanggerang Selatan, Selasa 28 Mei 2013 malam.
(san)