Dampingi warga Pluit, mahasiswa tantang Jokowi-Ahok
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan tetap menggusur warga yang tinggal di bantaran Waduk Pluit, Jakarta Utara. Bukannya takut, mahasiswa yang melakukan pendampingan terhadap warga malah menantang.
Mereka menagih janji Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)-Basuki T Purnama (Ahok) saat kampanye yang menyatakan tidak akan melakukan penggusuran terhadap warga.
"Kita akan pertahankan hak mereka. Kita menolak penggusuran yang dilakukan Jokowi-Ahok. Kita mau buktikan janji-janji mereka dulu," ujar Rijal Ilyasa, perwakilan mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa Indonesia (GM-I), kepada Sindonews, Senin (29/4/2013).
Ditambahkan dia, pihaknya akan bertahan selama Pemprov DKI ngotot untuk melakukan penggusuran terhadap mereka.
Seperti diberitakan, warga di bantaran Waduk Pluit menolak direlokasi. Mereka menolak alasan Pemprov DKI yang menilai relokasi untuk normalisasi waduk saat banjir tahunan tidak mencirikan pemimpin pro rakyat.
Pemprov DKI Jakarta sendiri telah menyiapkan solusi bagi warga yang tinggal di bantaran waduk tersebut dengan menyiapkan rumah susun bagi tempat tinggal mereka. Pemprov DKI menyiapkan Rusun Marunda dan Pulo Gebang untuk ditempati para warga.
Kini, beberapa warga yang menempati sisi timur bantaran dan sisa di sisi barat Waduk Pluit, Jakarta Utara, bersiap untuk meninggalkan tempat tenggalnya. Dalam waktu dekat, Pemprov DKI memutuskan akan tetap merelokasi mereka.
Mereka menagih janji Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)-Basuki T Purnama (Ahok) saat kampanye yang menyatakan tidak akan melakukan penggusuran terhadap warga.
"Kita akan pertahankan hak mereka. Kita menolak penggusuran yang dilakukan Jokowi-Ahok. Kita mau buktikan janji-janji mereka dulu," ujar Rijal Ilyasa, perwakilan mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa Indonesia (GM-I), kepada Sindonews, Senin (29/4/2013).
Ditambahkan dia, pihaknya akan bertahan selama Pemprov DKI ngotot untuk melakukan penggusuran terhadap mereka.
Seperti diberitakan, warga di bantaran Waduk Pluit menolak direlokasi. Mereka menolak alasan Pemprov DKI yang menilai relokasi untuk normalisasi waduk saat banjir tahunan tidak mencirikan pemimpin pro rakyat.
Pemprov DKI Jakarta sendiri telah menyiapkan solusi bagi warga yang tinggal di bantaran waduk tersebut dengan menyiapkan rumah susun bagi tempat tinggal mereka. Pemprov DKI menyiapkan Rusun Marunda dan Pulo Gebang untuk ditempati para warga.
Kini, beberapa warga yang menempati sisi timur bantaran dan sisa di sisi barat Waduk Pluit, Jakarta Utara, bersiap untuk meninggalkan tempat tenggalnya. Dalam waktu dekat, Pemprov DKI memutuskan akan tetap merelokasi mereka.
(san)