Sebelum tumbang, pedagang sudah usul pohon ditebang
A
A
A
Sindonews.com - Keberadaan pohon angsana yang tumbang dan menimpa tiga sepeda motor di sisi Jalan Mayjen Sutoyo, tepat di depan Pusat Belanja PGC (Pusat Grosir Cililitan) tadi siang dinilai sangat membahayakan. Pasalnya, pohon berdiameter 50 cm dengan tinggi sekitar lima meter itu rentan roboh karena telah berumur sekitar 10 tahun.
Anwar (23), salah seorang pedagang di PGC menuturkan, pohon besar itu usianya kurang lebih sudah puluhan tahun. Tumbangnya pohon itu ketika cuaca di sekitar lokasi sedang hujan disertai angin kencang. Tiba-tiba suara gemertak terdengar dari pohon itu dan kemudian tumbang menimpa tiga sepeda motor pengguna jalan.
"Untung saja, lalu lintas di lokasi lagi enggak terlalu padat sehingga enggak sampai menimbulkan korban jiwa, karena tertimpa pohon," terangnya saat ditemui di lokasi, Jakarta, Kamis (25/4/2013).
Sementara itu, Staf PGC Reza Zulkarnaen mengungkapkan, sejak setahun lalu, pihaknya telah meminta kepada instansi terkait agar menebang pohon. Mengingat, usia pohon itu sudah tua dan sangat membahayakan bila sewaktu-waktu roboh.
Sayangnya, permintaan seolah tak pernah digubris Dinas Pertamanan DKI Jakarta. "Kita sudah dari setahun lalu minta pohon itu ditebang. Akhirnya sekarang kejadian juga," jelasnya.
Anwar (23), salah seorang pedagang di PGC menuturkan, pohon besar itu usianya kurang lebih sudah puluhan tahun. Tumbangnya pohon itu ketika cuaca di sekitar lokasi sedang hujan disertai angin kencang. Tiba-tiba suara gemertak terdengar dari pohon itu dan kemudian tumbang menimpa tiga sepeda motor pengguna jalan.
"Untung saja, lalu lintas di lokasi lagi enggak terlalu padat sehingga enggak sampai menimbulkan korban jiwa, karena tertimpa pohon," terangnya saat ditemui di lokasi, Jakarta, Kamis (25/4/2013).
Sementara itu, Staf PGC Reza Zulkarnaen mengungkapkan, sejak setahun lalu, pihaknya telah meminta kepada instansi terkait agar menebang pohon. Mengingat, usia pohon itu sudah tua dan sangat membahayakan bila sewaktu-waktu roboh.
Sayangnya, permintaan seolah tak pernah digubris Dinas Pertamanan DKI Jakarta. "Kita sudah dari setahun lalu minta pohon itu ditebang. Akhirnya sekarang kejadian juga," jelasnya.
(san)