87 persen masyarakat Ciliwung tak peduli lingkungan
A
A
A
Sindonews.com - Dosen Fakultas Psikologi UI Evelyn Sulaeman menilai, pihaknya sudah mencoba melihat itensi masyarakat Ciliwung tahun lalu. Hasilnya, kata dia, masih ada 87 persen masyarakat yang belum menyumbang apa-apa untuk lingkungannya.
"Kami juga akan teliti lagi di 5 daerah Ciliwung, ada 250 mahasiswa akan teliti, coba dapatkan 7 variabel lagi seputar Problem Awareness, Sense of Place, Problem Responsibility, dan kebiasaannya, mahasiswa bergandengan tangan, buat sesuatu bagi Ciliwung" katanya, Kamis (25/4/2013).
Sementara itu, Pengamat Lingkungan UI Tarsoen Waryono mengatakan Komunitas Ciliwung UI menjadi organisasi atau jejaring untuk mengikuti perkembangan Ciliwung. Sebab, kata dia, lingkungan akademisi bisa terlibat untuk membuat program kerja dan advokasi.
"Bicara Ciliwung di Depok, tak hanya Ciliwung, tetapi ikon Depok yakni, Margonda, kereta api, dan Ciliwung. Ciliwung boleh dibuat sebagai wisata alam. Ciliwung sebagai tempat dagang masyarakat. Tetapi jangan jadikan Ciliwung sebagai pemukiman," tukasnya.
"Kami juga akan teliti lagi di 5 daerah Ciliwung, ada 250 mahasiswa akan teliti, coba dapatkan 7 variabel lagi seputar Problem Awareness, Sense of Place, Problem Responsibility, dan kebiasaannya, mahasiswa bergandengan tangan, buat sesuatu bagi Ciliwung" katanya, Kamis (25/4/2013).
Sementara itu, Pengamat Lingkungan UI Tarsoen Waryono mengatakan Komunitas Ciliwung UI menjadi organisasi atau jejaring untuk mengikuti perkembangan Ciliwung. Sebab, kata dia, lingkungan akademisi bisa terlibat untuk membuat program kerja dan advokasi.
"Bicara Ciliwung di Depok, tak hanya Ciliwung, tetapi ikon Depok yakni, Margonda, kereta api, dan Ciliwung. Ciliwung boleh dibuat sebagai wisata alam. Ciliwung sebagai tempat dagang masyarakat. Tetapi jangan jadikan Ciliwung sebagai pemukiman," tukasnya.
(stb)