Minim PJU, Tol Ciawi rawan perampokan
A
A
A
Sindonews.com - Kapolres Bogor Kota AKBP Bahtiar Ujang Purnama mengakui, ruas jalan tol, khususnya sebelum gerbang tol Ciawi, rawan tindak kriminal perampokan. Pihaknya meminta PT Jasa Marga, selaku pengelola jalan tol Jagorawi, untuk melengkapi fasilitas penerangan jalan umum (PJU) dan pos pengamanan.
"Ya kita akan mengusulkan agar sebelum GT Ciawi dari arah Sukabumi menuju Jakarta, ruas jalan tol Ciawi, PJU-nya ditambah. Selain itu kita meminta untuk membangun pos polisi," jelas AKBP Bahtiar, Senin (22/4/2013).
Kapolres membantah, modus operandi pelaku perampokan adalah menggunakan mobil pribadi dengan menggunakan nomor polisi. Kapolres juga berjanji, pihaknya akan sering melakukan patroli dan pengecekan.
"Itu hanya modus pelaku perampokan saja, agar sasarannya percaya dan mau berhenti saat dihadang di ruas jalan tol itu," katanya.
Pihaknya menjamin, mobil Toyota Avanza warna hitam yang digunakan para pelaku perampokan truk kontainer bermuatan minuman segar di ruas jalan tol Ciawi adalah palsu.
"Tidak ada mobil preman bernopol polisi. Ini hanya cara pelaku kejahatan untuk memperdaya korban," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah truk kontainer bermuatan minuman berenergi dirampok saat melintas di ruas tol Ciawi, Kota Bogor, akhir pekan lalu. Dalam aksinya ini, para pelaku yang mengaku sebagai polisi membawa kabur ribuan minuman berenergi, yang ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Kasat Reskrim Polres Bogor Kota AKP Didik Purwanto menerangkan, aksi perampokan ini bermula ketika truk bernomor BA 9926 JZ, yang disopiri Justin Wong Manalo (37) dan Hendri (27) kernetnya melaju dari arah Sukabumi menuju Jakarta.
Saat melintas di ruas tol Ciawi, truk yang dikemudikan korban tiba-tiba dipepet sebuah mobil Toyota Avanza, hingga membuatnya menghentikan truk. Selanjutnya dua lelaki pun turun dari mobil tersebut dan meminta agar sopir dan kernetnya turun dari truk yang dibawanya.
Para pelaku pun menanyakan surat-surat truk dan izin muatan yang dibawa korban. Setelah menanyakan kelengkapan, para pelaku mengajak korban untuk masuk ke mobil yang dipergunakan pelaku.
Menurut Kasat Reskrim Polres Bogor Kota AKP Didik Purwanto semakin beraninya pelaku memakai nomor polisi, karena pelaku sudah mengetahui, jika yang bisa menghentikan kendaraan di jalan tol hanya polisi.
Lebih lanjut ia menjelaskan, kedua korban ini dibekap diikat kemudian dibawa oleh empat pelaku dan dibuang di kawasan Karawang tepatnya Tol Cikampek.
"Ya kita akan mengusulkan agar sebelum GT Ciawi dari arah Sukabumi menuju Jakarta, ruas jalan tol Ciawi, PJU-nya ditambah. Selain itu kita meminta untuk membangun pos polisi," jelas AKBP Bahtiar, Senin (22/4/2013).
Kapolres membantah, modus operandi pelaku perampokan adalah menggunakan mobil pribadi dengan menggunakan nomor polisi. Kapolres juga berjanji, pihaknya akan sering melakukan patroli dan pengecekan.
"Itu hanya modus pelaku perampokan saja, agar sasarannya percaya dan mau berhenti saat dihadang di ruas jalan tol itu," katanya.
Pihaknya menjamin, mobil Toyota Avanza warna hitam yang digunakan para pelaku perampokan truk kontainer bermuatan minuman segar di ruas jalan tol Ciawi adalah palsu.
"Tidak ada mobil preman bernopol polisi. Ini hanya cara pelaku kejahatan untuk memperdaya korban," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah truk kontainer bermuatan minuman berenergi dirampok saat melintas di ruas tol Ciawi, Kota Bogor, akhir pekan lalu. Dalam aksinya ini, para pelaku yang mengaku sebagai polisi membawa kabur ribuan minuman berenergi, yang ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Kasat Reskrim Polres Bogor Kota AKP Didik Purwanto menerangkan, aksi perampokan ini bermula ketika truk bernomor BA 9926 JZ, yang disopiri Justin Wong Manalo (37) dan Hendri (27) kernetnya melaju dari arah Sukabumi menuju Jakarta.
Saat melintas di ruas tol Ciawi, truk yang dikemudikan korban tiba-tiba dipepet sebuah mobil Toyota Avanza, hingga membuatnya menghentikan truk. Selanjutnya dua lelaki pun turun dari mobil tersebut dan meminta agar sopir dan kernetnya turun dari truk yang dibawanya.
Para pelaku pun menanyakan surat-surat truk dan izin muatan yang dibawa korban. Setelah menanyakan kelengkapan, para pelaku mengajak korban untuk masuk ke mobil yang dipergunakan pelaku.
Menurut Kasat Reskrim Polres Bogor Kota AKP Didik Purwanto semakin beraninya pelaku memakai nomor polisi, karena pelaku sudah mengetahui, jika yang bisa menghentikan kendaraan di jalan tol hanya polisi.
Lebih lanjut ia menjelaskan, kedua korban ini dibekap diikat kemudian dibawa oleh empat pelaku dan dibuang di kawasan Karawang tepatnya Tol Cikampek.
(stb)