Tawuran, peserta UN SMA diamankan polisi
A
A
A
Sindonews.com - Tawuran antar pelajar yang terjadi di beberapa tempat di Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Jakarta Barat pasca Ujian Nasional (UN) hampir terjadi setiap tahun.
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, tawuran terjadi antar pelajar serinng dipicu karena saling olok antar pelaku, dan kenakalan pelajar sendiri.
"Banyak kegiatan positif seperti doa bersama, dan kegiatan positif yang bisa dilakukan di sekolah. Namun anak-anak yang nakal dan cenderung berjalan bergerombol, yang sering terlibat tawuran," kata Kombes Pol Rikwanto, Senin (22/4/2013).
Ia juga menuturkan, antisipasi sebenarnya sudah dilakukan polisi maupun pihak sekolah. Tapi, akibat kesenangan berlebihan karena merasa sudah terlepas dari beban UN, kadang mereka mengekspresikan emosi mereka dengan berbagai cara, sayangnya ada yang negatif, dengan tawuran.
"Itu akibat kesalahan dalam mengekspresikan kegembiraan, yang salah sampai terjadi benturan," tuturnya.
Sementara itu, untuk perbandingan jumlah tawuran tahun ini dengan tahun lalu, cenderung menurun. Rikwanto juga menjelaskan, tidak ada korban tewas dalam tawuran pelajar pasca UN tahun ini, namun yang tertangkap karena melakukan tindakan kriminal ada 11 orang di Jakarta Utara.
"Tidak ada korban tewas, namun 11 orang pelajar terpaksa ditahan karena melakukan perampasan motor pada korban," ujarnya.
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, tawuran terjadi antar pelajar serinng dipicu karena saling olok antar pelaku, dan kenakalan pelajar sendiri.
"Banyak kegiatan positif seperti doa bersama, dan kegiatan positif yang bisa dilakukan di sekolah. Namun anak-anak yang nakal dan cenderung berjalan bergerombol, yang sering terlibat tawuran," kata Kombes Pol Rikwanto, Senin (22/4/2013).
Ia juga menuturkan, antisipasi sebenarnya sudah dilakukan polisi maupun pihak sekolah. Tapi, akibat kesenangan berlebihan karena merasa sudah terlepas dari beban UN, kadang mereka mengekspresikan emosi mereka dengan berbagai cara, sayangnya ada yang negatif, dengan tawuran.
"Itu akibat kesalahan dalam mengekspresikan kegembiraan, yang salah sampai terjadi benturan," tuturnya.
Sementara itu, untuk perbandingan jumlah tawuran tahun ini dengan tahun lalu, cenderung menurun. Rikwanto juga menjelaskan, tidak ada korban tewas dalam tawuran pelajar pasca UN tahun ini, namun yang tertangkap karena melakukan tindakan kriminal ada 11 orang di Jakarta Utara.
"Tidak ada korban tewas, namun 11 orang pelajar terpaksa ditahan karena melakukan perampasan motor pada korban," ujarnya.
(stb)