Normalisasi sungai akan dilakukan bulan depan
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memastikan pelaksanaan normalisasi sungai di Jakarta, akan dimulai pada akhir bulan Mei atau paling lambat awal bulan Juni.
Mantan Wali Kota Solo ini mengatakan, proses pengerukan dan normalisasi sungai ingin secepatnya selesai. Namun, ada mekanisme prosedural yang harus di penuhi untuk mempercepat pengerjaan tersebut.
"Kira-kira masuk ke lapangannya mugnkin Mei akhir atau awal Juni. Semuanya yang berkaitan dengan pengerukan, normalisasi sungai inginnya dipercepat. Tapi ada mekanisme prosedur administrasi yang harus dipenuhi," kata Jokowi, di Balai Kota DKI, Jakarta, Senin (22/4/2013).
Selain itu, dia menilai APBD baru ditetapkan pada bulan Februari yang dianggapnya masa transisi, sehingga sekarang baru dilakukan proses lelang tender.
"APBD kan baru diketuk kan Februari, habis transisi. Sekarang ini ya proses lelang tender," ujarnya.
Sebelumnya, pengerukan sungai rencananya akan mendapat pinjaman dari pihak World Bank, melalui kerjasama Jakarta Emergency Dredging Inisiatif (Jedi). Namun, kerjasama tersebut batal lantaran Pemprov DKI menganggap persyaratan yang diminta World Bank terlalu rumit.
Seperti diberitakan, untuk mengatasi banjir di Jakarta, Pemprov DKI berniat akan melakukan proses pengerukan sungai dan normalisasi sungai.
Terakhir, pengerukan sungai tersebut akan dilakukan sendiri oleh Pemprov DKI dengan mendatangkan alat berat disungai-sungai itu.
Mantan Wali Kota Solo ini mengatakan, proses pengerukan dan normalisasi sungai ingin secepatnya selesai. Namun, ada mekanisme prosedural yang harus di penuhi untuk mempercepat pengerjaan tersebut.
"Kira-kira masuk ke lapangannya mugnkin Mei akhir atau awal Juni. Semuanya yang berkaitan dengan pengerukan, normalisasi sungai inginnya dipercepat. Tapi ada mekanisme prosedur administrasi yang harus dipenuhi," kata Jokowi, di Balai Kota DKI, Jakarta, Senin (22/4/2013).
Selain itu, dia menilai APBD baru ditetapkan pada bulan Februari yang dianggapnya masa transisi, sehingga sekarang baru dilakukan proses lelang tender.
"APBD kan baru diketuk kan Februari, habis transisi. Sekarang ini ya proses lelang tender," ujarnya.
Sebelumnya, pengerukan sungai rencananya akan mendapat pinjaman dari pihak World Bank, melalui kerjasama Jakarta Emergency Dredging Inisiatif (Jedi). Namun, kerjasama tersebut batal lantaran Pemprov DKI menganggap persyaratan yang diminta World Bank terlalu rumit.
Seperti diberitakan, untuk mengatasi banjir di Jakarta, Pemprov DKI berniat akan melakukan proses pengerukan sungai dan normalisasi sungai.
Terakhir, pengerukan sungai tersebut akan dilakukan sendiri oleh Pemprov DKI dengan mendatangkan alat berat disungai-sungai itu.
(stb)