Potret kuli cuci sanggup kuliahkan anak
A
A
A
Sindonews.com - Fathonah (59), perempuan asal Bogor, patut ditiru semangatnya dalam memperjuangkan hak-hak anaknya. Meski dengan gaji pas-pasan, Fathonah yang sudah bekerja sebagai kuli cuci pakaian ini mampu menghidupi tiga anaknya.
Bahkan dengan gaji hanya Rp750 ribu perbulan, Fathonah mampu menyekolahkan anaknya hingga lulus kuliah. Untuk menambah penghasilannya, istri dari suami seorang buruh serabutan tersebut juga aktif dalam setiap kegiatan Posyandu.
Karena pengabdian dan kegigihannya itulah, Fathonah yang bekerja sebagai buruh cuci sejak 12 tahun lalu tersebut, kemudian mendapat penghargaan dalam rangka peringatan Hari kartini yang diselenggarakan oleh Taruna Merah Putih dan sebuah partai politik, di Bale Binarum, Jalan Pajajaran Kota Bogor.
"Semangat seperti Ibu Fathonah inilah yang mestinya bisa kita teladani. Bayangkan, dengan penghasilan yang pas-pasan tapi dia terus berjuang untuk menyekolahkan anak-anaknya," kata Ketua Umum DPP Taruna Merah putih, Maruarar Sirait, Sabtu (20/4/2013) siang.
Selain Fathonah, empat perempuan berprestasi lainnya yang kemudian disebut sebagai "perempuan perkasa" juga mendapat penghargaan dalam peringatan Hari Kartini tersebut. Ke-empatnya antaralain; Savira Ekaputri, pelajar kelas 2 SMAN 1 Bogor.
Savira masuk kategori pelajar berprestasi karena ia memiliki prestasi gold honor, Hongkong Asia International Mathematical Olympic Open Contest Festival 2012. Sementara dari kategori mahasiswa, penghargaan diberikan kepada Riahna Kembaren, mahasiswi IPB yang mejadi Inovator dalam program 104 Inovasi Indonesia 2012.
Untuk kategori Guru diraih oleh Aida, Kepsek SMAN 8, sebagai guru teladan. Kategori atlet, yakni Yulinar Tika Sari Wardah, Atlet Pencak Silat dengan Prestasi juara 1 World Champion Thailand 2012.
"Banyak hal yang bisa kita teladani dari semangat dan prestasi seorang Kartini. Sementara penghargaan yang kita berikan kepada 5 perempuan perkasa ini, sebagai bukti perjuangan mereka (perempuan perkasa-red) dihargai oleh orang lain termasuk TMP,” kata Maruarar
Bahkan dengan gaji hanya Rp750 ribu perbulan, Fathonah mampu menyekolahkan anaknya hingga lulus kuliah. Untuk menambah penghasilannya, istri dari suami seorang buruh serabutan tersebut juga aktif dalam setiap kegiatan Posyandu.
Karena pengabdian dan kegigihannya itulah, Fathonah yang bekerja sebagai buruh cuci sejak 12 tahun lalu tersebut, kemudian mendapat penghargaan dalam rangka peringatan Hari kartini yang diselenggarakan oleh Taruna Merah Putih dan sebuah partai politik, di Bale Binarum, Jalan Pajajaran Kota Bogor.
"Semangat seperti Ibu Fathonah inilah yang mestinya bisa kita teladani. Bayangkan, dengan penghasilan yang pas-pasan tapi dia terus berjuang untuk menyekolahkan anak-anaknya," kata Ketua Umum DPP Taruna Merah putih, Maruarar Sirait, Sabtu (20/4/2013) siang.
Selain Fathonah, empat perempuan berprestasi lainnya yang kemudian disebut sebagai "perempuan perkasa" juga mendapat penghargaan dalam peringatan Hari Kartini tersebut. Ke-empatnya antaralain; Savira Ekaputri, pelajar kelas 2 SMAN 1 Bogor.
Savira masuk kategori pelajar berprestasi karena ia memiliki prestasi gold honor, Hongkong Asia International Mathematical Olympic Open Contest Festival 2012. Sementara dari kategori mahasiswa, penghargaan diberikan kepada Riahna Kembaren, mahasiswi IPB yang mejadi Inovator dalam program 104 Inovasi Indonesia 2012.
Untuk kategori Guru diraih oleh Aida, Kepsek SMAN 8, sebagai guru teladan. Kategori atlet, yakni Yulinar Tika Sari Wardah, Atlet Pencak Silat dengan Prestasi juara 1 World Champion Thailand 2012.
"Banyak hal yang bisa kita teladani dari semangat dan prestasi seorang Kartini. Sementara penghargaan yang kita berikan kepada 5 perempuan perkasa ini, sebagai bukti perjuangan mereka (perempuan perkasa-red) dihargai oleh orang lain termasuk TMP,” kata Maruarar
(rsa)