4 kilo heroin lolos dibawa keluar Bandara Soetta
A
A
A
Sindonews.com - Jaringan pengedar narkotika internasional, berhasil membawa masuk empat kilo heroin senilai Rp30 miliar ke laut Indonesia, dari Malaysia melalui Medan, Sumatera Utara.
"Heroin semula dikirim oleh KPT (warga Nigeria) dari Nigeria ke MR X di Malaysia," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Putut Eko Bayuseno, kepada wartawan di Jakarta, Jumat (19/4/2013).
Ditambahkan dia, di Medan, heroin tersebut diterima oleh HND alias APE. Selanjutnya, heroin dibawa HND ke Jakarta melalui Bandara Polonia Medan, dengan menggunakan pesawat menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta).
"Heroin tersebut dibawa ke Jakarta dengan menggunakan pesawat Citilink, dengan nomor penerbangan QG 831, atas nama Handrais, yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta, pukul 10.55 WIB," terang Putut.
Untuk mengelabui petugas, heroin tersebut ditaruh di sebuah tas rangsel yang telah dilapisi dengan alumunium foil. Sehingga tidak terdeteksi di bandara.
"Untuk mengelabui petugas, tas rangsel berisi heroin dilapisi dengan alumunium foil sehingga tidak terlihat, dan berhasil lolos keluar dari bandara," pungkasnya.
Dari Bandara, barang haram tersebut dibawa HND ke rumah WR, di Pondok Terong, Depok, siap diedarkan. Namun, belum diedarkan, HND dan WR, tertangkap. Dari tangan pelaku, petugas mengamankan empat kilo heroin senilai Rp30 miliar. Tersangka merupakan jaringan narkoba Nigeria-Malaysia-Indonesia.
"Heroin semula dikirim oleh KPT (warga Nigeria) dari Nigeria ke MR X di Malaysia," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Putut Eko Bayuseno, kepada wartawan di Jakarta, Jumat (19/4/2013).
Ditambahkan dia, di Medan, heroin tersebut diterima oleh HND alias APE. Selanjutnya, heroin dibawa HND ke Jakarta melalui Bandara Polonia Medan, dengan menggunakan pesawat menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta).
"Heroin tersebut dibawa ke Jakarta dengan menggunakan pesawat Citilink, dengan nomor penerbangan QG 831, atas nama Handrais, yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta, pukul 10.55 WIB," terang Putut.
Untuk mengelabui petugas, heroin tersebut ditaruh di sebuah tas rangsel yang telah dilapisi dengan alumunium foil. Sehingga tidak terdeteksi di bandara.
"Untuk mengelabui petugas, tas rangsel berisi heroin dilapisi dengan alumunium foil sehingga tidak terlihat, dan berhasil lolos keluar dari bandara," pungkasnya.
Dari Bandara, barang haram tersebut dibawa HND ke rumah WR, di Pondok Terong, Depok, siap diedarkan. Namun, belum diedarkan, HND dan WR, tertangkap. Dari tangan pelaku, petugas mengamankan empat kilo heroin senilai Rp30 miliar. Tersangka merupakan jaringan narkoba Nigeria-Malaysia-Indonesia.
(san)