Ngeri, perampok di Jakarta gunakan senjata api

Rabu, 17 April 2013 - 11:57 WIB
Ngeri, perampok di Jakarta...
Ngeri, perampok di Jakarta gunakan senjata api
A A A
Sindonews.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto membeberkan, 99,8 persen tindak kejahatan berat, khususnya perampokan toko emas, menggunakan senjata api.

"99,8 persen pelaku perampokan memakai senjata api," Katanya, Rabu (17/04/2013).

Ia menjelaskan, penggunaan senjata api, bagi pelaku perampokan dapat menumbuhkan kepercayaan diri, dan menghilangkan rasa ketakutan. Senjata api itu digunakan pelaku untuk mengancam korban dan melindungi kompolotannya dari amuk massa.

"Intinya, senjata api digunakan pelaku sebagai perlindungan dan menumbuhkan rasa kepercayaan diri mereka saat beraksi," jelasnya.

Senjata api itu, kata Rikwanto, didapatkan pelaku perampokan dari para pengrajin dengan jalur tertentu. Pengrajin tersebut memiliki semacam orang, atau makelar yang bertugas mendistribusikan senjata api kepada pelaku.

"Biasanya senjata api itu dipesan terlebih dahulu oleh makelar. Jika sudah jadi, orang tersebut akan melakukan transaksi dengan pelaku kejahatan," terangnya.

Rikwanto menambahkan, tidak hanya melakukan penjualan, pengrajin senjata ini juga membuka sistem peminjaman. Sistem peminjaman itu dilakukan dari hasil kesepakatan antara makelar, pengrajin senjata dan pelaku kejahatan. Setelah itu, pengrajin senjata akan memungut harga yang telah disepakati bersama.

"Setelah harga sepakat, pelaku selanjutnya akan memakai senjata itu dengan jangka waktu tertentu sampai dengan pengembaliannya," tukasnya.

Ia mengungkapkan, hingga kini pihaknya masih terus melakukan penelusuran dan penyelidikan terhadap pengrajin senapan angin yang membuat senjata api rakitan.

"Kasus ini masih kita dalami," tutupnya.
(stb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8283 seconds (0.1#10.140)