Jokowi: Sudah dipindah, tak boleh nginap lagi
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada warga Guntur, yang sudah direlokasi ke Rumah Susun (Rusun) Pinus Elok, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, agar tidak menginap di rumah dinasnya lagi.
"Sekarang sudah dipindah ke sini (Rusun Pinus Elok) sekira 47 KK (Kartu Keluarga). Sudah enggak ada yang nginap di rumah saya lagi ya," canda Jokowi kepada warga korban penggusuran oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Rusun Pinus Elok, Cakung, Jakarta, Senin (15/4/2013).
Dinas Perumahan DKI Jhonatan Pasodung mengatakan, di Rusun tersebut masih ada tempat yang kosong untuk dihunikan oleh warga DKI Jakarta yang membutuhkan tempat tinggal yang layak untuk ditempati.
"Di Rusun ini ada dua blok, jumlahnya 200 unit. Jadi, satu blok berjumlah 100 unit," paparnya.
Sebelumnya, rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta Jokowi yang berada di Taman Suropati, Jakarta Pusat, didatangi oleh Warga Guntur. Padahal itu Jokowi sedang berada di Solo, Jawa Tengah, untuk menghadiri deklarasi Calon Gubernur Jawa Tengah dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Warga yang berminta untuk bertemu dengan Jokowi itu terdiri dari anak-anak dan ibu-ibu itu hanya puas berbicara dengan penjaga rumah Jokowi. Bahkan mereka diminta untuk datang kembali pada hari kerja.
Namun, warga yang sudah terlanjur datang akhirnya masuk ke dalam rumah Dinas Jokowi. Bahkan mereka juga telihat menggelar spanduk bertuliskan 'Korban Penggusuran Lahan KPK'.
"Inikan katanya rumah rakyat juga, kita cuma mau bertamu, bertemu Pak Jokowi. Kami ingin dipersilakan menunggu di pelataran rumah," ujar koordinator warga Guntur, Jayadi, di Taman Surapati, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu 14 April 2013 kemarin.
"Sekarang sudah dipindah ke sini (Rusun Pinus Elok) sekira 47 KK (Kartu Keluarga). Sudah enggak ada yang nginap di rumah saya lagi ya," canda Jokowi kepada warga korban penggusuran oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Rusun Pinus Elok, Cakung, Jakarta, Senin (15/4/2013).
Dinas Perumahan DKI Jhonatan Pasodung mengatakan, di Rusun tersebut masih ada tempat yang kosong untuk dihunikan oleh warga DKI Jakarta yang membutuhkan tempat tinggal yang layak untuk ditempati.
"Di Rusun ini ada dua blok, jumlahnya 200 unit. Jadi, satu blok berjumlah 100 unit," paparnya.
Sebelumnya, rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta Jokowi yang berada di Taman Suropati, Jakarta Pusat, didatangi oleh Warga Guntur. Padahal itu Jokowi sedang berada di Solo, Jawa Tengah, untuk menghadiri deklarasi Calon Gubernur Jawa Tengah dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Warga yang berminta untuk bertemu dengan Jokowi itu terdiri dari anak-anak dan ibu-ibu itu hanya puas berbicara dengan penjaga rumah Jokowi. Bahkan mereka diminta untuk datang kembali pada hari kerja.
Namun, warga yang sudah terlanjur datang akhirnya masuk ke dalam rumah Dinas Jokowi. Bahkan mereka juga telihat menggelar spanduk bertuliskan 'Korban Penggusuran Lahan KPK'.
"Inikan katanya rumah rakyat juga, kita cuma mau bertamu, bertemu Pak Jokowi. Kami ingin dipersilakan menunggu di pelataran rumah," ujar koordinator warga Guntur, Jayadi, di Taman Surapati, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu 14 April 2013 kemarin.
(mhd)