Kelabui petugas, truk pembawa oli bekas didesain khusus
A
A
A
Sindonews.com - Truk pengangkut oli bekas yang mengalami kebocoran plastik yang menjadi alas, untuk membungkus oli ternyata didesain khusus. Hal itu terlihat jelas ketika wartawan mendatangi truk dengan nomor polisi B 9212 BYU berplat kuning, yang ditahan oleh petugas PJR Bitung.
Hal itu pun diamini Kanit PJR Bitung Tol Jakarta-Tangerang Iptu Andika ketika ditemui pada Kamis (11/04/2013) malam.
"Iya, ini memang didesain khusus. Sulit memang, ini kalau tampak luar dan sekilas melihatnya seperti bukan mengangkut oli, mirip truk dari luar kota yang membawa sembako, padahal ini mobil sudah modifikasi khusus," ujarnya, semalam.
Menurut Andika, truk tersebut diketahui berasal dari Jatake Tangerang, sementara tujuannya belum diketahui ke Jakarta mana untuk mengantarkan oli bekas tersebut.
"Saya tahu sopirnya sudah dijemput petugas Polres Metro Tangerang," ujarnya.
Itu pun dibenarkan oleh Direktur Yayasan Perduli Lingkungan Hidup (Yapelh) Uyus Setia Bhakti. Dia mengatakan, berdasarkan pengamatan lapangan, dilihat dari kondisi mobil truk yang sudah dimodifikasi.
“kami menduga mobil itu sudah sering digunakan, untuk mengangkut oli bekas dengan tujuan tertentu,” ungkapnya.
Menurut Uyus, peristiwa ini merupakan salah satu indikasi lemahnya pengawasan pihak pemerintah, dalam hal pengelolaan dan penegakan hukum lingkungan hidup.
Semestinya, lanjut Uyus, hal ini menjadi bahan evaluasi bagi pihak penegak hukum, baik dari BPLH maupun kepolisian untuk memperketat pengawasan terhadap perusahan-perusahaan jasa transportasi dan pengolah limbah B3 di Tangerang.
"Kami minta BPLH maupun pihak kepolisian harus menyelidiki kejadian ini dengan serius. Sehingga bisa terungkap siapa perusahaan yang melakukan pengangkutan dengan menggunakan alat angkut modifikasi itu,”desaknya.
Berikan sanksi tegas juga kepada PT Jasa Marga, sebagai perusahaan pengelola jalan tol karena lalai dalam menangani kejadian, atau kecelakaan khusus yang bisa berdampak terhadap kerusakan lingkungan hidup
Hal itu pun diamini Kanit PJR Bitung Tol Jakarta-Tangerang Iptu Andika ketika ditemui pada Kamis (11/04/2013) malam.
"Iya, ini memang didesain khusus. Sulit memang, ini kalau tampak luar dan sekilas melihatnya seperti bukan mengangkut oli, mirip truk dari luar kota yang membawa sembako, padahal ini mobil sudah modifikasi khusus," ujarnya, semalam.
Menurut Andika, truk tersebut diketahui berasal dari Jatake Tangerang, sementara tujuannya belum diketahui ke Jakarta mana untuk mengantarkan oli bekas tersebut.
"Saya tahu sopirnya sudah dijemput petugas Polres Metro Tangerang," ujarnya.
Itu pun dibenarkan oleh Direktur Yayasan Perduli Lingkungan Hidup (Yapelh) Uyus Setia Bhakti. Dia mengatakan, berdasarkan pengamatan lapangan, dilihat dari kondisi mobil truk yang sudah dimodifikasi.
“kami menduga mobil itu sudah sering digunakan, untuk mengangkut oli bekas dengan tujuan tertentu,” ungkapnya.
Menurut Uyus, peristiwa ini merupakan salah satu indikasi lemahnya pengawasan pihak pemerintah, dalam hal pengelolaan dan penegakan hukum lingkungan hidup.
Semestinya, lanjut Uyus, hal ini menjadi bahan evaluasi bagi pihak penegak hukum, baik dari BPLH maupun kepolisian untuk memperketat pengawasan terhadap perusahan-perusahaan jasa transportasi dan pengolah limbah B3 di Tangerang.
"Kami minta BPLH maupun pihak kepolisian harus menyelidiki kejadian ini dengan serius. Sehingga bisa terungkap siapa perusahaan yang melakukan pengangkutan dengan menggunakan alat angkut modifikasi itu,”desaknya.
Berikan sanksi tegas juga kepada PT Jasa Marga, sebagai perusahaan pengelola jalan tol karena lalai dalam menangani kejadian, atau kecelakaan khusus yang bisa berdampak terhadap kerusakan lingkungan hidup
(stb)