6 dari 100 siswa di Depok positif konsumsi narkoba
A
A
A
Sindonews.com - Data BNN Kota Depok menyebutkan, dari 100 siswa yang menjalani tes urin, 6 siswa terbukti mengonsumsi narkoba. Angka ini memprihatinkan dan mengkhawatirkan terjadi pada generasi penerus bangsa.
Direktur Pendidikan SMP-SMK Karya Putra Bangsa Hamzah mengatakan, memerangi narkoba adalah kewajiban semua kalangan, dimulai dari diri sendiri, keluarga, sekolah dan lingkungan.
Peredaran narkoba sudah makin kronis, ditandai dengan banyaknya pengguna bahkan pengedar atau bandar narkoba kini banyak digawangi oleh kalangan pelajar.
"Waspadai peredaran narkoba dari keluarga kita, anak-anak kita, saudara serta lingkungan," ujarnya kepada wartawan di Jalan Raya Tapos-Cibinong, Kelurahan Cimpaeun, Tapos, Depok, Kamis sore (11/04/2013).
Ia meminta, agar semua kalangan menyosialisasikan bahaya narkoba di kalangan pelajar secara terus menerus, agar narkoba tak semakin parah masuk ke dunia pendidikan.
Hamzah juga mengaku siap menerapkan kurikulum dalam muatan lokal salah satu mata pelajaran soal bahaya narkoba.
"Harus masuk muatan lokal itu, saya dukung. Karena ini sudah darurat narkoba. Misalnya dalam mata pelajaran budi pekerti, karena para pendidik adalah generasi penerus bangsa yang wajib kita lindungi dari kejahatan narkoba yang menghacurkan masa depan siapa saja," tukasnya.
Direktur Pendidikan SMP-SMK Karya Putra Bangsa Hamzah mengatakan, memerangi narkoba adalah kewajiban semua kalangan, dimulai dari diri sendiri, keluarga, sekolah dan lingkungan.
Peredaran narkoba sudah makin kronis, ditandai dengan banyaknya pengguna bahkan pengedar atau bandar narkoba kini banyak digawangi oleh kalangan pelajar.
"Waspadai peredaran narkoba dari keluarga kita, anak-anak kita, saudara serta lingkungan," ujarnya kepada wartawan di Jalan Raya Tapos-Cibinong, Kelurahan Cimpaeun, Tapos, Depok, Kamis sore (11/04/2013).
Ia meminta, agar semua kalangan menyosialisasikan bahaya narkoba di kalangan pelajar secara terus menerus, agar narkoba tak semakin parah masuk ke dunia pendidikan.
Hamzah juga mengaku siap menerapkan kurikulum dalam muatan lokal salah satu mata pelajaran soal bahaya narkoba.
"Harus masuk muatan lokal itu, saya dukung. Karena ini sudah darurat narkoba. Misalnya dalam mata pelajaran budi pekerti, karena para pendidik adalah generasi penerus bangsa yang wajib kita lindungi dari kejahatan narkoba yang menghacurkan masa depan siapa saja," tukasnya.
(stb)