Penyidik pastikan senpi Bos PT Lintas Negara bodong
A
A
A
Sindonews.com - Tim penyidik Polres Metro Jakarta Utara masih mendalami kasus kematian Direktur PT Lintas Negara, Anton Prawiro Utomo (45) yang ditemukan tewas bunuh diri menggunakan pistol di halaman belakang kantornya di Jalan Agung Timur IX No.7-9 Blok O-1, Sunter Agung Podomoro, Tanjung Priok Jakarta Utara, Senin (07/04) pukul 02:00 WIB dini hari lalu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto menuturkan, penyidik sejauh ini telah memeriksa sejumlah saksi dari pihak keluarga dan karyawan korban. Motif yang melatarbelakangi korban nekad melakukan aksi bunuh diri juga masih didalami dan dikembangkan.
"Sudah jelas, sebelum tewas di halaman kantornya, korban habis ribut dengan isterinya di rumah," terangnya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (10/04/2013).
Selain mendalami keterangan saksi, kata Rikwanto, penyidik juga tengah menyelidik sumber senjata yang digunakan korban melakukan aksi bunuh diri. Dari hasil penyelidikan, senjata api milik korban tidak terdaftar, dan pihak keluarganya tidak mengetahuinya.
"Bisa jadi itu senjata punya orang tuanya, atau warisan walaupun tidak diwariskan. Soal senjata ini masih kita dalami," terangnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, di tempat kejadian perkara, petugas mengamankan barang bukti sepucuk senjata api jenis Baretta milik korban berisi satu proyektil peluru. Sementara di mobil Land Cruiser korban, ditemukan dua buah Magazen berisi 45 butir peluru kaliber 9 mm. Saat ditemukan, jasad korban berkondisi penuh darah dengan luka menganga di bagian mulut dan telinganya.
"Di bagian kepala atas korban, ditemukan proyektil yang sudah pecah dua. Bagian gigi depan atas korban pecah. Sementara tengkorak luar dan belakangnya retak mengeluarkan darah. Di bagian tubuh korban, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," tutupnya Rikwanto.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto menuturkan, penyidik sejauh ini telah memeriksa sejumlah saksi dari pihak keluarga dan karyawan korban. Motif yang melatarbelakangi korban nekad melakukan aksi bunuh diri juga masih didalami dan dikembangkan.
"Sudah jelas, sebelum tewas di halaman kantornya, korban habis ribut dengan isterinya di rumah," terangnya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (10/04/2013).
Selain mendalami keterangan saksi, kata Rikwanto, penyidik juga tengah menyelidik sumber senjata yang digunakan korban melakukan aksi bunuh diri. Dari hasil penyelidikan, senjata api milik korban tidak terdaftar, dan pihak keluarganya tidak mengetahuinya.
"Bisa jadi itu senjata punya orang tuanya, atau warisan walaupun tidak diwariskan. Soal senjata ini masih kita dalami," terangnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, di tempat kejadian perkara, petugas mengamankan barang bukti sepucuk senjata api jenis Baretta milik korban berisi satu proyektil peluru. Sementara di mobil Land Cruiser korban, ditemukan dua buah Magazen berisi 45 butir peluru kaliber 9 mm. Saat ditemukan, jasad korban berkondisi penuh darah dengan luka menganga di bagian mulut dan telinganya.
"Di bagian kepala atas korban, ditemukan proyektil yang sudah pecah dua. Bagian gigi depan atas korban pecah. Sementara tengkorak luar dan belakangnya retak mengeluarkan darah. Di bagian tubuh korban, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," tutupnya Rikwanto.
(stb)