Saling pandang, napi Lapas Cipinang ditusuk
A
A
A
Sindonews.com - Bentrok antar narapidana (Napi) kembali pecah di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas 1 A Cipinang, Jakarta Timur. Dua napi bernama Iwan Djaja dan Pison Aritonang, terlibat perkelahian saat kegiatan kebersihan.
Akibat inisiden itu, Iwan mengalami luka tusuk di bagian tangan kiri dan ketiak bawah sebelah kiri, sehingga harus dirawat secara intensif di klinik lapas.
Kepala Lapas Kelas I A Cipinang Dewa Putu Gede menuturkan, perkelahian ini dipicu hanya karena saling pandang antara kedua napi beda sel tahanan, namun satu blok tersebut. Napi bernama Pison Aritonang menusuk Iwan Djaja dengan menggunakan besi yang telah diasah tajam saat mengikuti kegiatan kebersihan sekitar pukul 14.00 WIB.
"Peristiwa ini terjadi hanya karena salah paham. Pertama saling pandang berujung cekcok mulut, kemudian berujung pada penusukan," katanya saat ditemui, di Jakarta, Rabu (3/4/2013).
Untung saja, perkelahian antar kedua napi itu tidak meluas menjadi keributan kelompok tahanan lainnya. Anggota sipir lapas yang mengetahui kejadian itu langsung mengamankan pelaku. Sedangkan korban yang terkena tusuk langsung dilarikan ke klinik di dalam lapas.
"Kondisi lapas saat ini sudah terkendali, pelaku juga sudah diamankan agar konflik tidak melebar," katanya.
Menurutnya, salah satu faktor penyebab utama terjadinya perkelahian antar narapidana dinilai karena banyaknya jumlah penghuni lapas hingga melebihi kapasitas. Lapas yang seharusnya menampung 920 narapidana dipaksa menerima 2.783 orang.
"Pekelahian antar napi terjadi karena lapas terlalu padat. Satu sel yang idealnya di isi tujuh narapidana, saat ini terpaksa di isi 30 narapidana," tandasnya.
Akibat inisiden itu, Iwan mengalami luka tusuk di bagian tangan kiri dan ketiak bawah sebelah kiri, sehingga harus dirawat secara intensif di klinik lapas.
Kepala Lapas Kelas I A Cipinang Dewa Putu Gede menuturkan, perkelahian ini dipicu hanya karena saling pandang antara kedua napi beda sel tahanan, namun satu blok tersebut. Napi bernama Pison Aritonang menusuk Iwan Djaja dengan menggunakan besi yang telah diasah tajam saat mengikuti kegiatan kebersihan sekitar pukul 14.00 WIB.
"Peristiwa ini terjadi hanya karena salah paham. Pertama saling pandang berujung cekcok mulut, kemudian berujung pada penusukan," katanya saat ditemui, di Jakarta, Rabu (3/4/2013).
Untung saja, perkelahian antar kedua napi itu tidak meluas menjadi keributan kelompok tahanan lainnya. Anggota sipir lapas yang mengetahui kejadian itu langsung mengamankan pelaku. Sedangkan korban yang terkena tusuk langsung dilarikan ke klinik di dalam lapas.
"Kondisi lapas saat ini sudah terkendali, pelaku juga sudah diamankan agar konflik tidak melebar," katanya.
Menurutnya, salah satu faktor penyebab utama terjadinya perkelahian antar narapidana dinilai karena banyaknya jumlah penghuni lapas hingga melebihi kapasitas. Lapas yang seharusnya menampung 920 narapidana dipaksa menerima 2.783 orang.
"Pekelahian antar napi terjadi karena lapas terlalu padat. Satu sel yang idealnya di isi tujuh narapidana, saat ini terpaksa di isi 30 narapidana," tandasnya.
(san)