Polisi bekuk pengedar Upal di kawasan Senen
A
A
A
Sindonews.com – Banyaknya penjualan barang curian di kawasan Stasiun, menjadikan kawasan tersebut sebagai tempat yang disukai para pemilik uang palsu, untuk mengedarkan uang palsu.
Di pingir Jalan dekat rel kereta Stasiun Senen, memang ada puluhan pedagang telepon genggam yang tidak jelas asal-usulnya. Mayoritas barang tersebut merupakan hasil curian. Sehingga para pemilik uang palsu pun tidak segan, untuk menghamburkannya di kawasan ini.
Dua pria pemilik uang palsu (Upal) berhasil ditangkap Jajaran Polsek Senen. Meski demikian, Petugas tidak bisa menangkap pembuat uang palsu tersebut.
Penangkapan berawal, ketika pemilik uang palsu yang bernama Firman (42), membeli HP bekas di perlintasan rel KA Jalan Kramat Bunder, Senen, Minggu (26/5/2013) pagi.
Dari tangan pria pengangguran itu, disita Upal Rp5 juta pecahan Rp50 ribuan. Kapolsek Senen Kompol Kartono mengatakan, penangkapan terhadap pemilik upal berawak ketika Firman membeli telepon genggam bekas, persis di dekat perlintasan rel KA.
Pedagang telepon selular tersebut menghargai Hp yang dikehendaki oleh pelaku dengan Harga Rp200.000. Tanpa pikir panjang Firman pun mengeluarkan empat lembar uang Rp50.000 dari kantong celananya.
Setelah transaksi selesai, Firman langsung melenggang. Namun ketika pedagang merabah uang pecahan Rp50 ribuan yang empat lembar yang dicurigai palsu.
Anton, penjual HP memanggil Firman. Mendengar panggilan tersebut bukannya menghampiri, Firman malah mempercepat jalannya.
Sementara itu, Anton yang merasa tertipu langsung meneriaki Firman Maling. Mendengar teriakan Anton, warga yang ada di sekitar Stasiun Senen langsung mengejar dan memukulinya. Setelah puas memukuli Firman, warga langsung mengantarnya ke Polsek Senen.
Lebih lanjut Kapolsek mengatakan, setelah diperiksa polisi berulang-ulang, pria yang tak punya tempat tinggal itu mengaku, kalau upal didapat dari rekannya yang sering nongkrong di dalam stasiun dan terminal bis Senen.
Berdasarkan pengakuan tersangka Firman, petugas lalu membawa pria tersebut untuk menunjukan temannya yang memiliki ratusan lembar lagi upal. Berkat informasi dan petunjuk pelaku yang tertangkap, polisi dengan membawa pelaku Firman mengajak mau bertemu.
Setelah dihubungi melalui telepon genggam, pemasok uang palsu, William keluar dari salah satu ruangan dari dalam stasiun, dan menemui temannya Firman. Begitu pria beranak dua itu terlihat menenteng tas kecil, petugas langsung membekuk William.
Kini lelaki berkulit hitam itu diamankan bersama Firman, dan dari dalam tas kulit kecil ternyata ditemukan lagi uang palsu Rp5 juta, pecahan Rp 50 ribuan. Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya itu, kini ke dua lelaki yang diduga sudah menyebarkan Upal di kawan Senen kini mendekam di kantor polisi. Karena keterbatan dana operasional, petugas tidak melakukan pengembangan.
Di pingir Jalan dekat rel kereta Stasiun Senen, memang ada puluhan pedagang telepon genggam yang tidak jelas asal-usulnya. Mayoritas barang tersebut merupakan hasil curian. Sehingga para pemilik uang palsu pun tidak segan, untuk menghamburkannya di kawasan ini.
Dua pria pemilik uang palsu (Upal) berhasil ditangkap Jajaran Polsek Senen. Meski demikian, Petugas tidak bisa menangkap pembuat uang palsu tersebut.
Penangkapan berawal, ketika pemilik uang palsu yang bernama Firman (42), membeli HP bekas di perlintasan rel KA Jalan Kramat Bunder, Senen, Minggu (26/5/2013) pagi.
Dari tangan pria pengangguran itu, disita Upal Rp5 juta pecahan Rp50 ribuan. Kapolsek Senen Kompol Kartono mengatakan, penangkapan terhadap pemilik upal berawak ketika Firman membeli telepon genggam bekas, persis di dekat perlintasan rel KA.
Pedagang telepon selular tersebut menghargai Hp yang dikehendaki oleh pelaku dengan Harga Rp200.000. Tanpa pikir panjang Firman pun mengeluarkan empat lembar uang Rp50.000 dari kantong celananya.
Setelah transaksi selesai, Firman langsung melenggang. Namun ketika pedagang merabah uang pecahan Rp50 ribuan yang empat lembar yang dicurigai palsu.
Anton, penjual HP memanggil Firman. Mendengar panggilan tersebut bukannya menghampiri, Firman malah mempercepat jalannya.
Sementara itu, Anton yang merasa tertipu langsung meneriaki Firman Maling. Mendengar teriakan Anton, warga yang ada di sekitar Stasiun Senen langsung mengejar dan memukulinya. Setelah puas memukuli Firman, warga langsung mengantarnya ke Polsek Senen.
Lebih lanjut Kapolsek mengatakan, setelah diperiksa polisi berulang-ulang, pria yang tak punya tempat tinggal itu mengaku, kalau upal didapat dari rekannya yang sering nongkrong di dalam stasiun dan terminal bis Senen.
Berdasarkan pengakuan tersangka Firman, petugas lalu membawa pria tersebut untuk menunjukan temannya yang memiliki ratusan lembar lagi upal. Berkat informasi dan petunjuk pelaku yang tertangkap, polisi dengan membawa pelaku Firman mengajak mau bertemu.
Setelah dihubungi melalui telepon genggam, pemasok uang palsu, William keluar dari salah satu ruangan dari dalam stasiun, dan menemui temannya Firman. Begitu pria beranak dua itu terlihat menenteng tas kecil, petugas langsung membekuk William.
Kini lelaki berkulit hitam itu diamankan bersama Firman, dan dari dalam tas kulit kecil ternyata ditemukan lagi uang palsu Rp5 juta, pecahan Rp 50 ribuan. Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya itu, kini ke dua lelaki yang diduga sudah menyebarkan Upal di kawan Senen kini mendekam di kantor polisi. Karena keterbatan dana operasional, petugas tidak melakukan pengembangan.
(stb)