Ahok: Tidak ada KJS akan banyak warga Jakarta meninggal
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menganggap adanya program Kartu Jakarta Sehat (KJS) maka semakin banyak masyarakat Jakarta yang tertolong dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.
Kata Ahok, panggilan Basuki Thahaja Purnama, jika dibandingkan dengan program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) diperiode lalu, KJS lebih bisa banyak menyelamatkan nyawa masyarakat Jakarta. Menurutnya, saat periode sebelumnya, masyarakat harus dipersulit mengurus Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) untuk sekedar mendapatkan perawatan.
"Ya, dulu yang mati berapa orang gara-gara nunggu SKTM. Sekarang ada lagi enggak orang mati gara-gara nunggu SKTM? Kan, enggak ada lagi," kata Ahok, di Jakarta, Sabtu (25/5/2013)
Dia menyayangkan, sikap anggota DPRD DKI yang terlalu cepat mengkritisi program unggulan hasil inisiasi pemerintah DKI tersebut. Padahal, program itu baru berjalan dalam tahap diujicobakan.
"Wong, belum ada dua bulan. Orang uji coba INA CBG's sudah ribut, ada interpelasi," ujarnya.
Senada dengan Ahok, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo jauh-jauh hari menegaskan, saat diterapkan program KJS, permintaan pasien masyarakat miskin di Jakarta mengalami lonjakan cukup tinggi hingga mencapai 100 persen.
Seperti diketahui, polemik KJS muncul belakangan setelah beberapa rumah sakit sebagai provider resmi program KJS menanyakan penggunaan sistem pembayaran paket atau INA-CBG's yang dinilai merugikan pihak rumah sakit.
Kata Ahok, panggilan Basuki Thahaja Purnama, jika dibandingkan dengan program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) diperiode lalu, KJS lebih bisa banyak menyelamatkan nyawa masyarakat Jakarta. Menurutnya, saat periode sebelumnya, masyarakat harus dipersulit mengurus Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) untuk sekedar mendapatkan perawatan.
"Ya, dulu yang mati berapa orang gara-gara nunggu SKTM. Sekarang ada lagi enggak orang mati gara-gara nunggu SKTM? Kan, enggak ada lagi," kata Ahok, di Jakarta, Sabtu (25/5/2013)
Dia menyayangkan, sikap anggota DPRD DKI yang terlalu cepat mengkritisi program unggulan hasil inisiasi pemerintah DKI tersebut. Padahal, program itu baru berjalan dalam tahap diujicobakan.
"Wong, belum ada dua bulan. Orang uji coba INA CBG's sudah ribut, ada interpelasi," ujarnya.
Senada dengan Ahok, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo jauh-jauh hari menegaskan, saat diterapkan program KJS, permintaan pasien masyarakat miskin di Jakarta mengalami lonjakan cukup tinggi hingga mencapai 100 persen.
Seperti diketahui, polemik KJS muncul belakangan setelah beberapa rumah sakit sebagai provider resmi program KJS menanyakan penggunaan sistem pembayaran paket atau INA-CBG's yang dinilai merugikan pihak rumah sakit.
(kri)