100 pelajar SMA Depok belajar jadi jurnalis
A
A
A
Sindonews.com - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Depok bersama Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU) menggelar pelatihan jurnalistik terhadap 100 pelajar dari 30 SMA sederajat di Depok.
Kegiatan tersebut digelar selama dua hari Sabtu (25/05) dan Minggu (26/05) di di Pondok Pesantren Al-Hamidiyah, Jalan Raya Sawangan, Pancoran Mas, Depok dan pusat perbelanjaan Depok Town Square (Detos).
Seluruh pelajar diberikan bekal pelatihan teori dasar jurnalistik di hari pertama oleh para wartawan dari media lokal maupun nasional. Sementara pada hari kedua, para pelajar akan melakukan praktek meliput Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Detos.
Acara tersebut dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Herry Pansila. Herry mengatakan dengan pelatihan jurnalistik menjadikan motivasi dan inspirasi terhadap teman-teman sebayanya melalui tulisan mereka. Lewat tulisan, kata Herry seseorang bisa lebih optimis menatap masa depan.
"Siswa bisa memulai mengoptimalkan tulisan jurnalistiknya, lebih optimis menatap masa depan. Punya semangat hidup lewat memperkaya tulisan. Ini menyerap pelajaran yang terintegrasi ada Bahasa Indonesia. Matematika, dan sosial. Banyak manfaatnya," tegasnya kepada wartawan, Sabtu (25/5/2013).
Herry menambahkan peran jurnalis sebagai fungsi kontrol dan informasi mampu menjadi jembatan antara publik dan stakeholder. Menurutnya, banyak cerita yang tak terungkap tanpa adanya wartawan.
"Saya lihat di televisi, ada siswa miskin butuh bantuan biaya sekolah sehingga ini menyadarkan pemerintah, lalu ada juga salah satu kepala sekolah dia pulang ke rumah menjadi pemulung. Ini cerita kepahlawanan yang memberikan motivasi hidup, dan diungkap oleh jurnalis," tegasnya.
Sementara itu Ketua PWI Kota Depok Ashari mengatakan materi jurnalistik yang diberikan seputar latihan dasar seperti bagaimana menentukan Lead, Angle, teknik wawancara dan menulis berita. Selain itu, kata dia, acara tersebut dapat membentuk karakter kebangsaan sesuai dengan tema yang diusung.
"Disini kami coba memberi sumbangsih kecil kami kepada generasi bangsa, khususnya di tingkat pelajar SMA," tandasnya.
Kegiatan tersebut digelar selama dua hari Sabtu (25/05) dan Minggu (26/05) di di Pondok Pesantren Al-Hamidiyah, Jalan Raya Sawangan, Pancoran Mas, Depok dan pusat perbelanjaan Depok Town Square (Detos).
Seluruh pelajar diberikan bekal pelatihan teori dasar jurnalistik di hari pertama oleh para wartawan dari media lokal maupun nasional. Sementara pada hari kedua, para pelajar akan melakukan praktek meliput Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Detos.
Acara tersebut dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Herry Pansila. Herry mengatakan dengan pelatihan jurnalistik menjadikan motivasi dan inspirasi terhadap teman-teman sebayanya melalui tulisan mereka. Lewat tulisan, kata Herry seseorang bisa lebih optimis menatap masa depan.
"Siswa bisa memulai mengoptimalkan tulisan jurnalistiknya, lebih optimis menatap masa depan. Punya semangat hidup lewat memperkaya tulisan. Ini menyerap pelajaran yang terintegrasi ada Bahasa Indonesia. Matematika, dan sosial. Banyak manfaatnya," tegasnya kepada wartawan, Sabtu (25/5/2013).
Herry menambahkan peran jurnalis sebagai fungsi kontrol dan informasi mampu menjadi jembatan antara publik dan stakeholder. Menurutnya, banyak cerita yang tak terungkap tanpa adanya wartawan.
"Saya lihat di televisi, ada siswa miskin butuh bantuan biaya sekolah sehingga ini menyadarkan pemerintah, lalu ada juga salah satu kepala sekolah dia pulang ke rumah menjadi pemulung. Ini cerita kepahlawanan yang memberikan motivasi hidup, dan diungkap oleh jurnalis," tegasnya.
Sementara itu Ketua PWI Kota Depok Ashari mengatakan materi jurnalistik yang diberikan seputar latihan dasar seperti bagaimana menentukan Lead, Angle, teknik wawancara dan menulis berita. Selain itu, kata dia, acara tersebut dapat membentuk karakter kebangsaan sesuai dengan tema yang diusung.
"Disini kami coba memberi sumbangsih kecil kami kepada generasi bangsa, khususnya di tingkat pelajar SMA," tandasnya.
(kri)