Ratusan makam di TPU Semper tergenang air
A
A
A
Sindonews.com - Intensitas hujan yang masih tinggi membuat fasilitas umum di kawasan Jakarta Utara tergenang. Salah satunya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Semper, atau Budi Dharma, Cilincing Jakarta Utara.
Di kawasan pemakaman itu, ratusan makam terendam air genangan sisa hujan setinggi 30 cm. Aldy (32), warga RW03, Semper Timur mengatakan, ratusan makam itu masih terendam banjir, karena aliran Kali Cakung Lama yang memotong kawasan TPU sering meluap akibat intensitas hujan masih tinggi.
"Air menggenang kawasan pemakaman itu sudah sejak lama dan sulit diprediksi, tergantung curah hujan," paparnya saat ditemui, Selasa (26/03/2013).
Menurutnya kondisi seperti ini telah terjadi pasca banjir besar melanda seluruh Jakarta beberapa waktu lalu. Posisi TPU yang berada di sebelah Kali Cakung Lama, membuat kawasan pemakaman itu selalu terkena luapan air.
Sejumlah masyarakat yang anggota keluarganya dimakamkan di TPU ini banyak yang merasa prihatin.
"Sampai saat ini belum ada penanganan daei petugas atau dinas terkait. Kondisi makan dibiarkan seperti ini. Warga yang beriniat ingin melihat makan keluarganya di TPU ini, biasanya akan pulang ke rumah dan menunggu air surut," tutupnya.
Di kawasan pemakaman itu, ratusan makam terendam air genangan sisa hujan setinggi 30 cm. Aldy (32), warga RW03, Semper Timur mengatakan, ratusan makam itu masih terendam banjir, karena aliran Kali Cakung Lama yang memotong kawasan TPU sering meluap akibat intensitas hujan masih tinggi.
"Air menggenang kawasan pemakaman itu sudah sejak lama dan sulit diprediksi, tergantung curah hujan," paparnya saat ditemui, Selasa (26/03/2013).
Menurutnya kondisi seperti ini telah terjadi pasca banjir besar melanda seluruh Jakarta beberapa waktu lalu. Posisi TPU yang berada di sebelah Kali Cakung Lama, membuat kawasan pemakaman itu selalu terkena luapan air.
Sejumlah masyarakat yang anggota keluarganya dimakamkan di TPU ini banyak yang merasa prihatin.
"Sampai saat ini belum ada penanganan daei petugas atau dinas terkait. Kondisi makan dibiarkan seperti ini. Warga yang beriniat ingin melihat makan keluarganya di TPU ini, biasanya akan pulang ke rumah dan menunggu air surut," tutupnya.
(stb)