Geger, anggota Jatanras Polda tembak kepala
A
A
A
Sindonews.com - Anggota Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya Bripka Jeremy Manurung (35), tewas bunuh diri dengan cara menembak kepala sendiri.
Peristiwa menggegerkan ini, terjadi di kediaman korban, Jalan Kusen 1, RT06/02, No.2, Kayu Putih, Jakarta Timur. Saat ditemukan, jenazah korban bersimbah darah dengan pelipis mata berlubang, diduga tertembus peluru.
Ketua RT 06/02, Kelurahan Kayu Putih, Endang (45) mengatakan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh Yuli (30), isterinya yang baru saja pulang dari rumah ayahnya. Awalnya, isteri korban itu sedang berusaha masuk ke rumahnya. Namun pintu dalam keadaan terkunci dari dalam.
"Isteri korban sempat memanggil suaminya di dalam sambil menggendong anaknya yang baru berusia 1,5 tahun," paparnya, kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (24/5/2013).
Karena tidak mendapat jawaban, isteri korban mencoba mengintip kamarnya dari luar. Dari celah kamarnya itu, isteri korban tersentak kaget. Dia melihat kamarnya terdapat banyak darah. Merasa ada yang tidak beres, wanita itu kemudian menghubungi mertuanya agar melakukan pengecekan di dalam rumah.
"Pintu rumah korban kemudian didobrak isteri korban dan mertuanya. Begitu berada dalam, mereka langsung histeris melihat korban sudah tewas secara mengenaskan bersimbah darah," ungkapnya.
Dia menambahkan, saat ditemukan, korban dalam posisi terduduk di balik tembok dan memegang pistol di tangannya. Dibantu warga sekitar, jasad anggota polisi tersebut selanjutnya dibawa ke RS Omni Pulo Gadung, Jakarta Timur.
"Pihak kepolisian baru tahu kejadian ini sekitar pukul 5 sore. Tim identifikasi kemudian melakukan olah TKP," tutupnya.
Peristiwa menggegerkan ini, terjadi di kediaman korban, Jalan Kusen 1, RT06/02, No.2, Kayu Putih, Jakarta Timur. Saat ditemukan, jenazah korban bersimbah darah dengan pelipis mata berlubang, diduga tertembus peluru.
Ketua RT 06/02, Kelurahan Kayu Putih, Endang (45) mengatakan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh Yuli (30), isterinya yang baru saja pulang dari rumah ayahnya. Awalnya, isteri korban itu sedang berusaha masuk ke rumahnya. Namun pintu dalam keadaan terkunci dari dalam.
"Isteri korban sempat memanggil suaminya di dalam sambil menggendong anaknya yang baru berusia 1,5 tahun," paparnya, kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (24/5/2013).
Karena tidak mendapat jawaban, isteri korban mencoba mengintip kamarnya dari luar. Dari celah kamarnya itu, isteri korban tersentak kaget. Dia melihat kamarnya terdapat banyak darah. Merasa ada yang tidak beres, wanita itu kemudian menghubungi mertuanya agar melakukan pengecekan di dalam rumah.
"Pintu rumah korban kemudian didobrak isteri korban dan mertuanya. Begitu berada dalam, mereka langsung histeris melihat korban sudah tewas secara mengenaskan bersimbah darah," ungkapnya.
Dia menambahkan, saat ditemukan, korban dalam posisi terduduk di balik tembok dan memegang pistol di tangannya. Dibantu warga sekitar, jasad anggota polisi tersebut selanjutnya dibawa ke RS Omni Pulo Gadung, Jakarta Timur.
"Pihak kepolisian baru tahu kejadian ini sekitar pukul 5 sore. Tim identifikasi kemudian melakukan olah TKP," tutupnya.
(san)