Ahok: Bangun sistem informasi di RS cuma Rp4 juta
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan hanya butuh dana Rp4 juta untuk membangun sistem informasi di Rumah Sakit (RS) dan puskesmas.
"Masing-masing beli komputer saja Rp4 juta. April kita harapkan dapat dipasang," ujar Ahok, di Balai Kota DKI, Jakarta, Jumat (22/3/2013).
Ditambahkan dia, Pemprov DKI sedang menyiapkan pembentukan Komite Kesehatan Daerah bersama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jakarta.
"Komite kesehatan sudah mulai jalan sebelumnya, tapi kita belum launching. RSCM sama FKUI, dinkes, dokter-dokter yang bantu puskesmas sudah jalan juga," ungkapnya.
Lebih lanjut, Ahok memastikan, sistem informasi lewat on line sudah berjalan sejak dulu, sehingga sistem informasi yang baru bersifat tambahan untuk program KJS dan dokter keluarga baik di RS maupun puskesmas.
"Sudah ada jaringan on line semua rumah sakit dari dulu," imbuhnya.
Seperti diberitakan, Pemprov DKI akan meningkatkan sistem informasi cepat bagi pelayanan kesehatan warga Jakarta. Dengan pelayanan sistem informasi tersebut, nantinya warga Jakarta tidak perlu repot datang ke rumah sakit, sekedar untuk ngeprint dan verifikasi data.
"Ketika kita next, eh tanggalnya lupa apa gitu lho. Ini sebenarnya ngasih tahu, sehingga tidak ada lagi orang ngeprint, bahkan nagih sampai ke sana, verifikasi salah, terus balik lagi. Itu yang membuat berbulan-bulan," jelasnya.
"Masing-masing beli komputer saja Rp4 juta. April kita harapkan dapat dipasang," ujar Ahok, di Balai Kota DKI, Jakarta, Jumat (22/3/2013).
Ditambahkan dia, Pemprov DKI sedang menyiapkan pembentukan Komite Kesehatan Daerah bersama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jakarta.
"Komite kesehatan sudah mulai jalan sebelumnya, tapi kita belum launching. RSCM sama FKUI, dinkes, dokter-dokter yang bantu puskesmas sudah jalan juga," ungkapnya.
Lebih lanjut, Ahok memastikan, sistem informasi lewat on line sudah berjalan sejak dulu, sehingga sistem informasi yang baru bersifat tambahan untuk program KJS dan dokter keluarga baik di RS maupun puskesmas.
"Sudah ada jaringan on line semua rumah sakit dari dulu," imbuhnya.
Seperti diberitakan, Pemprov DKI akan meningkatkan sistem informasi cepat bagi pelayanan kesehatan warga Jakarta. Dengan pelayanan sistem informasi tersebut, nantinya warga Jakarta tidak perlu repot datang ke rumah sakit, sekedar untuk ngeprint dan verifikasi data.
"Ketika kita next, eh tanggalnya lupa apa gitu lho. Ini sebenarnya ngasih tahu, sehingga tidak ada lagi orang ngeprint, bahkan nagih sampai ke sana, verifikasi salah, terus balik lagi. Itu yang membuat berbulan-bulan," jelasnya.
(san)