Hasil rampokan penumpang taksi buat foya-foya
A
A
A
Sindonews.com - RU (37), otak dari kawananan pelaku perampokan dua penumpang taksi, Flora Waas dan Lani Sawarno di Bunderan HI, Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat 08/03/2013) pukul 22:45 WIB kemarin mengaku memiliki isteri yang tengah hamil tua, dan menanti kelahiran anak keduanya.
Meski demikian, residivis penjebol rumah yang biasa beraksi di kawasan Pamulang itu menyatakan, uang hasil rampokan tersebut digunakan hanya untuk bersenang-senang dengan kawan-kawannya.
"Uang hasil rampokan saya buat foya-foya bukan buat istri," katanya sambil meringis menahan luka tembak di bagian betis kirinya, Senin (18/3/2013).
RU mengutarakan, pekerjaannya sebagai sopir Taksi Pratama baru dilakoninya selama sebulan. Sebelumnya, bapak dua anak ini mengaku bekerja sebagai sopir angkot jurusan Cileunyi-Cililin di kawasan Bandung, Jawa Barat.
"Saya baru sekitar sebulan menjadi supir taksi," akunya di Direktorat Reserse Kriminal Umum, Polda Metro Jaya.
Ayah dua anak yang diringkus Satresmob Polda Metro Jaya, Minggu (17/03) di kediamaannya di wilayah Pamulang itu membeberkan, sebelum menjalankan aksinya itu, bagian bagasi dalam Taksi Pratama warna putih B 1871 CTB, dengan nomor pintu TU 221 bawaannya itu, dilubangi hingga menembus kursi penumpang.
Proses pelubangan tersebut diakuinya bukanlah hal sulit dan hanya membutuhkan waktu 10 menit.
"Bagasi itu saya bolongin cuma sebentar, kira-kira hanya 10 menit," terangnya.
Di tempat yang sama, Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heryawan menyampaikan, tersangka RU merupakan otak dari kompolotan ini dan tercatat sebagai residivis kaus jebol rumah pada 1999 silam.
Lelaki tersebutlah yang mengajak dua rekannya, RH dan AS merampok penumpang taksi.
"Tersangka RU tercatat sebagai supir resmi Taksi Pratama," pungkasnya.
Terkait dengan perampokan ini, Herry menegaskan akan memanggil pihak management Taksi Pratama yang pullnya berada di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
"Kami akan melakukan pemanggilan pihak managemnt taksi, apakah mereka tahu atau tidak dengan aksi perampokan tersangka," tutupnya.
Meski demikian, residivis penjebol rumah yang biasa beraksi di kawasan Pamulang itu menyatakan, uang hasil rampokan tersebut digunakan hanya untuk bersenang-senang dengan kawan-kawannya.
"Uang hasil rampokan saya buat foya-foya bukan buat istri," katanya sambil meringis menahan luka tembak di bagian betis kirinya, Senin (18/3/2013).
RU mengutarakan, pekerjaannya sebagai sopir Taksi Pratama baru dilakoninya selama sebulan. Sebelumnya, bapak dua anak ini mengaku bekerja sebagai sopir angkot jurusan Cileunyi-Cililin di kawasan Bandung, Jawa Barat.
"Saya baru sekitar sebulan menjadi supir taksi," akunya di Direktorat Reserse Kriminal Umum, Polda Metro Jaya.
Ayah dua anak yang diringkus Satresmob Polda Metro Jaya, Minggu (17/03) di kediamaannya di wilayah Pamulang itu membeberkan, sebelum menjalankan aksinya itu, bagian bagasi dalam Taksi Pratama warna putih B 1871 CTB, dengan nomor pintu TU 221 bawaannya itu, dilubangi hingga menembus kursi penumpang.
Proses pelubangan tersebut diakuinya bukanlah hal sulit dan hanya membutuhkan waktu 10 menit.
"Bagasi itu saya bolongin cuma sebentar, kira-kira hanya 10 menit," terangnya.
Di tempat yang sama, Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heryawan menyampaikan, tersangka RU merupakan otak dari kompolotan ini dan tercatat sebagai residivis kaus jebol rumah pada 1999 silam.
Lelaki tersebutlah yang mengajak dua rekannya, RH dan AS merampok penumpang taksi.
"Tersangka RU tercatat sebagai supir resmi Taksi Pratama," pungkasnya.
Terkait dengan perampokan ini, Herry menegaskan akan memanggil pihak management Taksi Pratama yang pullnya berada di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
"Kami akan melakukan pemanggilan pihak managemnt taksi, apakah mereka tahu atau tidak dengan aksi perampokan tersangka," tutupnya.
(stb)