Dengar warganya jual ginjal, Bupati Tangerang turun tangan
A
A
A
Sindonews.com - Bupati Ismet Iskandar menyayangkan aksi yang dilakukan Fahmi Rahadiansyah (20) warga Jalan Raya Serang Km 24, Gang Balaraja, RT 2/1, Kampung Caru, Kelurahan Talagasari, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, yang nekat akan menjual ginjalnya secaraonlinedemi biaya pengobatan ayahnya.
“Kenapa dari awal tak bilang atau lapor ke pemerintah. Kalau bilang kan dapat tertangani melalui program kami,” ujar Ismet saat ditemui dalam acara persiapan MTQ di Kecamatan Kemiri, Rabu (13/3/2013).
Ismet mengaku, setelah mendengar peristiwa itu pihaknya langsung meminta Dinas Kesehatan, dan instansi terkait untuk membantu.
“Sudah, saya sudah minta Dinas Kesehatan turun untuk segera menangani kasus ini,” terangnya.
Seperti diketahui. anak tunggal pasangan suami istri Diki Ahmadi (60) dan Eni Roheni (50), ini mengaku, melakukan hal itu karena tidak memiliki biaya untuk mengobati ayahnya yang sakit. Ayahnya hanya mantan penisunan PNS Cianjur, sementara Fahmi bekerja sebagai buruh pabrik di Balaraja.
"Bapak sakit hipertensi danstrokesudah 8 bulan. Biaya pensiunan bapak cuma Rp800 ribu, gaji saya Rp 1 juta. Itu tidak cukup untuk biaya terapi seminggu 3 kali," kata Fahmi.
Menurutnya, bapak memiliki Askes bekerja di Cianjur, tapi tidak bisa digunakan di Kabupaten Tangerang. Untuk biaya pengobatan, keluarganya telah menggadaikan perhiasan emas dan rumah.
“Kenapa dari awal tak bilang atau lapor ke pemerintah. Kalau bilang kan dapat tertangani melalui program kami,” ujar Ismet saat ditemui dalam acara persiapan MTQ di Kecamatan Kemiri, Rabu (13/3/2013).
Ismet mengaku, setelah mendengar peristiwa itu pihaknya langsung meminta Dinas Kesehatan, dan instansi terkait untuk membantu.
“Sudah, saya sudah minta Dinas Kesehatan turun untuk segera menangani kasus ini,” terangnya.
Seperti diketahui. anak tunggal pasangan suami istri Diki Ahmadi (60) dan Eni Roheni (50), ini mengaku, melakukan hal itu karena tidak memiliki biaya untuk mengobati ayahnya yang sakit. Ayahnya hanya mantan penisunan PNS Cianjur, sementara Fahmi bekerja sebagai buruh pabrik di Balaraja.
"Bapak sakit hipertensi danstrokesudah 8 bulan. Biaya pensiunan bapak cuma Rp800 ribu, gaji saya Rp 1 juta. Itu tidak cukup untuk biaya terapi seminggu 3 kali," kata Fahmi.
Menurutnya, bapak memiliki Askes bekerja di Cianjur, tapi tidak bisa digunakan di Kabupaten Tangerang. Untuk biaya pengobatan, keluarganya telah menggadaikan perhiasan emas dan rumah.
(stb)