Ibu tega buang bayi di bak sampah

Senin, 11 Maret 2013 - 22:38 WIB
Ibu tega buang bayi...
Ibu tega buang bayi di bak sampah
A A A
Sindonews.com - Sesosok mayat bayi perempuan ditemukan di Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) di Jalan Prapatan 1, RT 10/05, Jakarta Pusat. Mayat bayi pertama kali ditemukan oleh salah seorang pemulung yang tengah mengais onggokan bak di wilayah RW 5.

Iskandar (37), pria yang pertama kali menemukan nayat bayi perempuan mengatakan, saat ditemukan posisi bayi telah terbujur kaku dengan posisi telungkup dan di tubuh bayi masih terdapat ari-ari yang menempel.

Sontak penemuan bayi yang dtemukan Iskandar, warga Jalan Kramat Pulo, Gang 6 RT 4/03, Kecamatan Senen, Kelurahan Senen, ini pun langsung melapor ke warga dan RT setempat.

Tidak jauh dari lokasi TPS tempat bayi ditemukan, salah satu tukang ojek yang enggan menyebutkan namanya menerangkan bahwa tadi ada salah satu warga, bukan warga RW 5 membuang sampah. Namun tukang ojek tidak terlalu mencermati.

"Tadi kita sedang ngobrol-ngobrol, dan memang pandangan kami tidak tertuju langsung ke bak sampah, hanya sesekali saja kita melihat ke arah bak sampah," ungkap salah satu tukang ojek yang enggan menyebutkan namanya, Senin (11/3/2013).

Sementara itu, Kapolsek Senin Kompol Kartono mengatakan, sebelum sekitar pukul 07.30 WIB bak sampah sudah bersih karena sampah yang ada sudah diangkut ketempat pembuangan sampah akhir.

"Kita langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengamankan tiga orang saksi yakni pemulung, tukang ojek, serta salah seorang warga. Selain ari-ari terburai, hidung bayi malang itu juga mengeluarkan darah," tuturnya.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Senin AKP Heri Subianto mengatakan, dari keterangan warga setempat, pihak kepolisian telah mengamankan salah satu warga yang diduga sebagai ibu dari bayi malang tersebut.

Dari keterangan warga diketahui, bahwa Novianti (26), warga Jalan Prapatan 2, Gang 2, Rt 10/5, Kelurahan Senen, Kecamatan Senen, ditemukan bercak darah diseprai tempat tidurnya.

"Ada dua seprai yang ditemukan, salah satunya ada seprai ditemukan di TPS yang masih ada bercak darah. Dan satunya lagi dirumah terduga dimana didapatkan satu seprai dengan bercak darah," ungkap AKP Heri Subianto saat ditemui di lokasi dengan membawa bungkusan plastik merah yang di dalamnya terlihat seprai yang diamankan.

Setelah dimintai keterangan, Novianti mengaku bahwa dirinya lah yang tega membuang bayi tersebut. Alasannya karena ayah dari sang bayi tidak mau bertanggung jawab. Heri mengatakan, pelaku melahirkan seorang diri di dalam rumahnya, pada Minggu 10 Maret 2013.

Setelah melahirkan, Novi yang menggunakan jaket merah saat dibawa ke Polsek Senen ini langsung istirahat. Dirinya mengaku tidak mengetahui kapan sampah yang ada di kawasan tersebut diambil, sehingga dirinya meletakkan bayi yang baru di lahirkan sekitar Pukul 10.00 WIB.

"Dari keterangan tersangka dirinya enggan membesarkan anak yang baru dilahirkan lantaran tidak mempunyai cukup uang," tambahnya.

Dia menambahkan, pihaknya masih mendalami apakah bayi tersebut sudah meninggal saat dilahirkan atau memang orang tuanya yang membunuh baru yang belum sehari muncul di dunia ini.

"Jika nanti pelaku terbukti bersalah, maka dirinya dapat dijerat dengan pasal 340 KUHP dengan hukuman kurungan hingga 20 tahun," tuturnya.

Sementara itu, Sosiolog Universitas Nasional Aris Munandar melihat bahwa ini merupakan fenomenan umum yang kerap terjadi di kalangan masyarakat kelas bawah, dimana sanksi sosial lebih menguatkan seseorang untuk melakukan hal yang bisa dibilang kejam.

Ketika perempuan hamil di luar nikah maka masyarakat akan mencibir serta mencemooh. Untuk menghindari hal ini, maka seseorang rela membuang darah dagingnya sendiri. Namun akan berbeda jika kasus ini terjadi di kalangan menengah ke atas yang tidak terlalu peduli dengan omongan masyarakat.

"Pasti jiwa seseorang yang melakukan hal itu akan terguncang," tuturnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1339 seconds (0.1#10.140)