Pandu Keadilan aniaya wartawan di pelantikan Wali Kota Bekasi

Minggu, 10 Maret 2013 - 18:54 WIB
Pandu Keadilan aniaya wartawan di pelantikan Wali Kota Bekasi
Pandu Keadilan aniaya wartawan di pelantikan Wali Kota Bekasi
A A A
Sindonews.com – Sejumlah pewarta yang bertugas di Bekasi mendapatkan perlakukan kasar hingga dianiaya oleh Satgas pendukung PKS dan Partai Golkar saat melakukan peliputan pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali kota Bekasi di Gedung DPRD Kota Bekasi.

Dalam insiden pemukulan itu, sejumlah wartawan mengalami luka-luka yang cukup serius. Di antaranya, Erik Hamzah dari RRI disikut hingga ulu hatinya terluka dan mengakibatkan muntah-muntah.

Selain itu, Koresponden Trans7 Bekasi Dedi Beben dipukul rusuk kanannya oleh Satgas Partai Golkar.

Bahkan, seorang wartawati yang tengah hamil lima bulan berlindung di belakang tubuh tambun Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan untuk menghindari aksi pemukulan terhadap wartawan dari oknum yang semakin liar membabi buta melarang wartawan melakukann wawancara.

”Dari awal kami sudah kasih tahu akan ada wawancara doorstop, Gubernurnya saja enggak keberatan kok, kenapa kami yang dipukuli? Memang kader PKS dan Partai Golkar anti terhadap wartawan,” ujar Dedy Beben sambil mengerang kesakitan dan tampak emosi, Minggu (10/3/2013).

Arogansi satgas pendukung Rahmat Effendi itu tak hanya berhenti di situ. Beberapa pekerja media, termasuk fotografer juga menjadi sasaran pemukulan.

”Saya disikut ulu hati oleh Satgas Pandu Keadilan (PKS) nyaris jatuh dan terinjak, lengan saya diseret, padahal mereka tahu kami wartawan,” ujar Erik Hamzah.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, dirinya tak punya masalah dengan keberadaan wartawan yang hendak mewawancarainya. ”Saya enggak minta dikawal begitu ketat. Kalau ada kejadian seperti tadi, tolong jangan salahkan saya. Kalau masih dianggap salah juga, ya saya minta maaf,” katanya kepada wartawan.

Atas aksi premanisme terhadap wartawan tersebut, Pokja Wartawan Bekasi akan melaporkan kejadian itu kepada Polresta Bekasi Kota untuk meminta keadilan dan kebebasan Perss selama ini.

”Kami akan boikot, dan minta tanggung jawab dari Gubernur dan PKS,” tegas Ketua Pokja Wartawan Bekasi Deny Iskandar.

Menurut Deny, kasus pemukulan terhadap wartawan ini harus dibawa ke ranah hukum dan pelakunya harus dihukum setimpal. Karena, jika hal ini dibiarkan akan terjadi lagi dikemudian hari.

”Kami minta klarifikasi langsung dari PKS dan Partai Golkar di media lokal dan nasional, kalau tidak kami boikot,” tegasnya.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5426 seconds (0.1#10.140)