Malu, korban pemerkosaan di Depok berhenti sekolah
A
A
A
Sindonews.com - M (12) siswi kelas 5 SD sekolah negeri di Pangkalan Jati, Depok, sudah dua pekan tak mau bersekolah. Dia mengaku malu dengan teman-temannya karena terlah menjadi korban pemerkosaan di dalam angkutan kota (angkot) 61 jurusan Pasar Minggu-Pondok Labu.
M dibawa berputar-putar oleh temannya bernama Bani yang berprofesi sebagai sopir tembak dan teman pria lainnya. M dibawa menuju Pondok Labu-Pasar Minggu-Taman Barito-Villa Andara, Pangkalan Jati Baru Depok dengan dibawa pengaruh obat bius. M diturunkan dalam keadaan bugil.
Menurut ibunda korban, Syamsiah, anaknya jauh lebih pendiam pasca kejadian tersebut. M bahkan tak mau lagi bersekolah.
"Sudah enggak mau sekolah, diam saja di dalam kamar. Jauh lebih pendiam, saya juga bingung harus dibujuk gimana lagi," tuturnya di rumahnya di Gandul, Cinere, Depok, Jumat (8/3/2013).
Padahal, guru sekolah M sudah datang ke rumah untuk membujuk M bersekolah. Namun M mengaku malu bersosialisasi dengan kawan-kawannya. "Enggak mau sekolah lagi, malu," tutur M singkat.
M dibawa berputar-putar oleh temannya bernama Bani yang berprofesi sebagai sopir tembak dan teman pria lainnya. M dibawa menuju Pondok Labu-Pasar Minggu-Taman Barito-Villa Andara, Pangkalan Jati Baru Depok dengan dibawa pengaruh obat bius. M diturunkan dalam keadaan bugil.
Menurut ibunda korban, Syamsiah, anaknya jauh lebih pendiam pasca kejadian tersebut. M bahkan tak mau lagi bersekolah.
"Sudah enggak mau sekolah, diam saja di dalam kamar. Jauh lebih pendiam, saya juga bingung harus dibujuk gimana lagi," tuturnya di rumahnya di Gandul, Cinere, Depok, Jumat (8/3/2013).
Padahal, guru sekolah M sudah datang ke rumah untuk membujuk M bersekolah. Namun M mengaku malu bersosialisasi dengan kawan-kawannya. "Enggak mau sekolah lagi, malu," tutur M singkat.
(san)