Ini alasan Jokowi bangun tanggul raksasa

Rabu, 06 Maret 2013 - 13:02 WIB
Ini alasan Jokowi bangun tanggul raksasa
Ini alasan Jokowi bangun tanggul raksasa
A A A
Sindonews.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan, pembangunan tanggul raksasa Jakarta untuk mencegah terjadinya banjir yang terus-menerus menyerang Jakarta harus sudah dimulai pada 2014.

Sebelumnya, pembangunan tanggul tersebut direncanakan dimulai pada 2020 untuk, mempersiapkan studinya terlebih dahulu. Namun, Jokowi ingin mempercepat persiapan studi. Studi pembangunan tanggul ditargetkan selesai tahun ini sehingga pembangunan tanggul bisa
dimulai 2014.

Niat Jokowi mempercepat dimulainya pembangunan tanggul raksasa ini pun mendapat restu dari Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Hatta Rajasa. Persetujuan diberikan dalam Rapat Koordinasi Jakarta Coastal Defence Strategy (JCDS) dan Metropolitan Priority Areas (MPA) di Kemenko Perekonomian pagi ini.

"Sebelumnya (direncanakan) dimulai 2020. Menko setuju studi (tanggul raksasa) dipercepat. Dipercepat, tahun depan sudah dimulai (pembangunan) dan bukan 7 tahun lagi," tegas Jokowi dalam usai Rakor di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (6/3/2013).

Proyek tanggul raksasa ini, lanjut Jokowi, akan memakan dana kurang lebih hingga Rp280 triliun. Menurut dia, anggaran sebesar itu tidak akan menjadi masalah yang menghambat pelaksanaan pembangunan.

"Total anggaran Rp280 triliun. Secara keseluruhan itu, dihitung-hitung duit gampang lah cari segitu, termasuk lahan," terangnya.

Mantan Wali Kota Solo ini optimis, akan banyak investor yang ingin terlibat dalam proyek tanggul raksasa Jakarta sehingga pembiayaan tidak akan menjadi masalah.

"Skemanya secara bisnis dan komersial masuk, banyak yang setuju ikut kerjakan giant sea wall," tutur dia.

Lebih lanjut, Jokowi juga menyampaikan adanya keuntungan tambahan dari pembangunan tanggul raksasa, yakni tambahan lahan sebesar 4 ribu Ha. Lahan tambahan ini akan digunakan untuk penataan pemukiman nelayan di Jakarta Utara.

"Dengan tambahan reklamasi akan didapatkan 4 ribu Ha tambahan tanah di DKI Jakarta. Iti bisa kita pakai untuk perumahan nelayan di Jakarta Utara sehingga lebih ditata lagi," pungkasnya.
(stb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5852 seconds (0.1#10.140)