Mesin sedot air rumah pompa Sunter rusak sejak 2012
A
A
A
Sindonews.com -Warga di enam kelurahan di Kecamatan Tanjung Priok selalu dilanda ketakutan setiap kali hujan datang. Pasalnya, satu dari lima mesin pompa exial di rumah pompa Sunter Utara, Muara Bahari, Tanjung Priok, rusak dan belum diperbaiki sejak 2012.
Akibatnya, kerja mesin pompa yang menyedot air di Kelurahan Papango, Tanjung Priok, Kebon Bawang, Sungai Bambu, Sunter Agung dan Warakas itu tidak beroperasi maksimal.
"Kerusakan mesin pompa itu, membuat daerah di wilayah ini mudah tergenang air walaupun hujan hanya turun dengan intensitas rendah," kata Dedi Rosidi (46), operator dan penanggung jawab rumah pompa. Sunter Utara saat ditemui Sindonews, Selasa (05/03/2013).
Dedi menjelaskan, satu dari lima mesin pompa penyedot air itu sudah mati sejak tahun lalu, dan sampai detik ini tak kunjung juga diperbaiki. Kerusakan tersebut mengakibatkan, pembuangan air dari pemukiman warga menuju laut menjadi kurang maksimal.
"Jadi nggak banyak sedot airnya, soalnya rumah pompa Sunter Utara sedot enam kelurahan yakni Papango, Tanjung Priok, Kebon Bawang, Sungai Bambu, Sunter Agung, Warakas," terangnya.
Ia membeberkan, kerusakan mesin pompa air ini terdapat pada bagian in veller. Penyebabnya, karena adanya sumbatan sampah, sehingga membuat mesin pompa macet kemudian rusak.
"Sampah seperti ban karet, kardus dan balok kayu membuat baling-baling atau in veller jadi rusak," paparnya.
Menurutnya, curah hujan di Jakarta saat ini masih cukup tinggi dan membuat petugas kewalahan mencari penampungan air.
Kerusakan mesin pompa air ini, diharapkan bisa mendapat perhatian dari dinas terkiat dan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi agar dapat segera diperbaiki.
"Jadi kalau hujan, kita paling mainin pintu air aja. Kalau air laut pasang kita tutup dan kalau lagi hujan atau banjir kiriman baru kita buka. Kami sangat bergantung pada mesin pompa ini, karena bisa menydot air 3.3 kubik per detik. Jadi saya harap pemerintah bisa turun memperbaiki mesin air ini," tukasnya.
Akibatnya, kerja mesin pompa yang menyedot air di Kelurahan Papango, Tanjung Priok, Kebon Bawang, Sungai Bambu, Sunter Agung dan Warakas itu tidak beroperasi maksimal.
"Kerusakan mesin pompa itu, membuat daerah di wilayah ini mudah tergenang air walaupun hujan hanya turun dengan intensitas rendah," kata Dedi Rosidi (46), operator dan penanggung jawab rumah pompa. Sunter Utara saat ditemui Sindonews, Selasa (05/03/2013).
Dedi menjelaskan, satu dari lima mesin pompa penyedot air itu sudah mati sejak tahun lalu, dan sampai detik ini tak kunjung juga diperbaiki. Kerusakan tersebut mengakibatkan, pembuangan air dari pemukiman warga menuju laut menjadi kurang maksimal.
"Jadi nggak banyak sedot airnya, soalnya rumah pompa Sunter Utara sedot enam kelurahan yakni Papango, Tanjung Priok, Kebon Bawang, Sungai Bambu, Sunter Agung, Warakas," terangnya.
Ia membeberkan, kerusakan mesin pompa air ini terdapat pada bagian in veller. Penyebabnya, karena adanya sumbatan sampah, sehingga membuat mesin pompa macet kemudian rusak.
"Sampah seperti ban karet, kardus dan balok kayu membuat baling-baling atau in veller jadi rusak," paparnya.
Menurutnya, curah hujan di Jakarta saat ini masih cukup tinggi dan membuat petugas kewalahan mencari penampungan air.
Kerusakan mesin pompa air ini, diharapkan bisa mendapat perhatian dari dinas terkiat dan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi agar dapat segera diperbaiki.
"Jadi kalau hujan, kita paling mainin pintu air aja. Kalau air laut pasang kita tutup dan kalau lagi hujan atau banjir kiriman baru kita buka. Kami sangat bergantung pada mesin pompa ini, karena bisa menydot air 3.3 kubik per detik. Jadi saya harap pemerintah bisa turun memperbaiki mesin air ini," tukasnya.
(stb)