DPRD Depok kritisi pelayanan kesehatan bagi pasien miskin
A
A
A
Sindonews.com – DPRD Kota Depok menilai, pelayanan kesehatan bagi pasien miskin tidak memuaskan. Hal itu disampaikan Ketua DPRD Depok Rintisyanto.
Ia meminta, agar Dinas Kesehatan merombak sistem pelayanan kesehatan, terhadap masyarakat miskin. Terutama bagi pasien Jamkesda dan Jamkesmas.
"100 persen harus mampu. Berapa pun anggarannya. Jamkesda dan Jamkesmas," katanya kepada wartawan, Senin (25/02/2013).
Rintisyanto mengaku, akan menambah gedung baru di RSUD Depok dan menambah ruang kelas II bagi pasien miskin. Penambahan tersebut, sudah dialokasikan dalam anggaran pembangunan tahun ini senilai Rp9 miliar.
"Tahun ini kami bangun gedung C,” katanya.
Ia menegaskan, jangan sampai ada kasus pasien miskin ditolak, karena kamar penuh. Ia pun mendorong agar rumah sakit swasta juga memperbanyak ruang kelas III.
"Kalau enggak mampu laksanakan, Dinkes mundur saja. Kita ingin kadis yang mau bekerja sesuai slogan pemkot melayani. Ini apanya yang melayani, malah membebankan masyarakat. Kelas III di RSUD kita tambah. Jangan sampai ada pasien ditolak dan meninggal," tandasnya.
Ia meminta, agar Dinas Kesehatan merombak sistem pelayanan kesehatan, terhadap masyarakat miskin. Terutama bagi pasien Jamkesda dan Jamkesmas.
"100 persen harus mampu. Berapa pun anggarannya. Jamkesda dan Jamkesmas," katanya kepada wartawan, Senin (25/02/2013).
Rintisyanto mengaku, akan menambah gedung baru di RSUD Depok dan menambah ruang kelas II bagi pasien miskin. Penambahan tersebut, sudah dialokasikan dalam anggaran pembangunan tahun ini senilai Rp9 miliar.
"Tahun ini kami bangun gedung C,” katanya.
Ia menegaskan, jangan sampai ada kasus pasien miskin ditolak, karena kamar penuh. Ia pun mendorong agar rumah sakit swasta juga memperbanyak ruang kelas III.
"Kalau enggak mampu laksanakan, Dinkes mundur saja. Kita ingin kadis yang mau bekerja sesuai slogan pemkot melayani. Ini apanya yang melayani, malah membebankan masyarakat. Kelas III di RSUD kita tambah. Jangan sampai ada pasien ditolak dan meninggal," tandasnya.
(stb)