4 guru SMP Dwiguna pukuli siswanya hingga lebam
A
A
A
Sindonews.com - Kekerasan di dunia pendidikan kembali terjadi. Kali ini menimpa Putra Japari, seorang siswa kelas III SMP Dwiguna, Pondok Jaya, Cipayung, Depok.
Empat orang guru dinyatakan telah melakukan penganiayaan terhadap Putra Japari (Fahri), hanya karena siswanya itu mengenakan sendal saat sekolah. Menurut Fahri, hal itu dilakukan lantaran sepatu sekolah satu-satunya yang dia miliki basah karena kehujanan.
Menurut orang tua Fahri, Yoyoh, saat ini kondisi Fahri terkulai lemas dan mengeluh kesakitan. Terdapat banyak luka memar di tubuh Fahri akibat pemukulan yang dilakukan keempat gurunya.
"Anak saya dipukuli mukanya, kakinya ditendangi, punggung juga. Bahkan muka anak saya dipukul berkali-kali dengan buku LKS dan tas yang dia gunakan," jelas Yoyoh kepada Sindonews, Jumat (22/2/2013).
Berdasarkan keterangan Yoyoh, empat orang guru yang melakukan penganiayaan tersebut ialah Nanang, Fahmi, Ali, dan Jambroni.
"Nanang yang memukuli kaki dan punggung anak saya, Fahmi bertugas memukuli wajah anak saya dengan LKS dan tasnya, Jambroni yang melakukan pemukulan wajah anak saya, dan Ali bertugas memegangi Fahri agar tak berontak," jelas Yoyoh sambil tersedu.
Terkait hal tersebut, saat ini pihak keluarga korban sudah berusaha meminta pertanggungjawaban pihak SMP Dwiguna. Namun pihak sekolah enggan berbicara banyak.
Bahkan, pihak sekolah sempat melakukan pengancaman terhadap pihak keluarga agar tak memberitahukan kejadian tersebut ke pihak luar, dengan ancaman Fahri tak bisa mengikuti ujian dan ancaman keluar dari sekolah.
Empat orang guru dinyatakan telah melakukan penganiayaan terhadap Putra Japari (Fahri), hanya karena siswanya itu mengenakan sendal saat sekolah. Menurut Fahri, hal itu dilakukan lantaran sepatu sekolah satu-satunya yang dia miliki basah karena kehujanan.
Menurut orang tua Fahri, Yoyoh, saat ini kondisi Fahri terkulai lemas dan mengeluh kesakitan. Terdapat banyak luka memar di tubuh Fahri akibat pemukulan yang dilakukan keempat gurunya.
"Anak saya dipukuli mukanya, kakinya ditendangi, punggung juga. Bahkan muka anak saya dipukul berkali-kali dengan buku LKS dan tas yang dia gunakan," jelas Yoyoh kepada Sindonews, Jumat (22/2/2013).
Berdasarkan keterangan Yoyoh, empat orang guru yang melakukan penganiayaan tersebut ialah Nanang, Fahmi, Ali, dan Jambroni.
"Nanang yang memukuli kaki dan punggung anak saya, Fahmi bertugas memukuli wajah anak saya dengan LKS dan tasnya, Jambroni yang melakukan pemukulan wajah anak saya, dan Ali bertugas memegangi Fahri agar tak berontak," jelas Yoyoh sambil tersedu.
Terkait hal tersebut, saat ini pihak keluarga korban sudah berusaha meminta pertanggungjawaban pihak SMP Dwiguna. Namun pihak sekolah enggan berbicara banyak.
Bahkan, pihak sekolah sempat melakukan pengancaman terhadap pihak keluarga agar tak memberitahukan kejadian tersebut ke pihak luar, dengan ancaman Fahri tak bisa mengikuti ujian dan ancaman keluar dari sekolah.
(san)