Pentolan DPW NasDem Banten hengkang
A
A
A
Sindonews.com – Karena sudah tidak satu idiologi, beberapa pentolan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Banten, hengkang dari kepengurusan dan keanggotaan.
Selain pentolan di DPW, pentolan Partai NasDem DPD Kabupaten Lebak dan Kabupaten Serang juga ikut keluar dari pengurusan dan keanggotaan.
Anggota Partai NasDem yang keluar yaitu, Wakil Ketua DPW Partai NasDem Banten Yandra Doni, Ketua Dewan Pembina DPW Partai NasDem Banten A Syihabuddin, Sekretaris DPW Partai NasDem Banten Titin Kholawiyah dan Wakil Sekretaris DPW Banten Nur Desiyanti.
Selain itu, dua Anggota Dewan Pakar DPW Partai NasDem Banten Humaedi Hasan, dan Andre Theriqa juga ikut mundur dari keanggotaan dan kepengurusan, serta Sekretaris DPD Partai NasDem Kabupaten Lebak Yuda Dedy Kurnia dan Sekretaris DPD Partai NasDem Kabupaten Sekretaris DPD Partai NasDem Kabupaten Serang Ubay Haqi.
Pengunduran diri para kader pengusung restorasi ini, karena Dewan Pimpinan Pusat (DPP) NasDem dianggap sudah tidak menjalankan mekanisme partai. Salah satunya, mekanisme tentang pemilihan Surya Paloh yang menjadi Ketua Umum DPP NasDem, dalam Kongres NasDem yang digelar pada 25-26 Januari 2013 lalu, tidak menunjukan proses demokrasi ditubuh partai.
“Jangan pura-pura, kenapa tidak dari dulu saja mengaku ingin jadi ketua,” kata Yandra Doni, dalam acara jumpa press yang digelar di Kota Serang, Selasa (19/2/2013).
Alasan kedua dari para kader Partai NasDem ini memundurkan diri, karena mekanisme pergantian Ketua DPW Partai NasDem Banten dari almarhum Syam Rahmat ke Wawan Irawan juga tidak dilakukan sesuai mekanisme.
“Wawan Irawan langsung didudukan oleh DPP menjadi ketua DPW Partai NasDem Banten. Padahal Wawan Irawan saat itu hanya didudukan sebagai pelaksana tugas ketua, untuk menjalankan roda partai. Karena untuk kepentingan verifikasi partai oleh KPU, pelaksana tugasnya dibuang oleh DPP untuk sementara dan menjadi Ketua. Tapi sampai sekarang Wawan Iriyawan dipertahankan dan tidak dilakukan pergantian,” tutur Yandra Doni.
Menurut Yandra Doni, dua tahun dirinya meluangkan waktu untuk mendirikan Partai NasDem di Banten dengan tulus iklas. Hal ini dilakukan karena ingin ikut melakukan perubahan yang lebih baik untuk negeri ini.
“Namun dalam perjalananya, kami merasa sudah tidak satu idiologi lagi. Sehingga memutuskan harus berpisah dan mundur dari keanggotaan Partai NasDem,” katanya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina DPW Partai NasDem Banten A Syihabuddin mengatakan, perubahan yang dilakukan didalam tubuh Partai NasDem kami pandang mengarah tidak baik. Sehingga dirinya juga memutuskan meletakan jabatanya dan mundur dari keanggotaan partai.
"Perubahan ini mengarah tidak baik, hari ini saya merasa tidak nyaman,” terang dia.
Sama seperti Yandra Doni, waktu mendirikan partai NasDem Banten semangatnya untuk perubahan Indonesia kearah lebih baik. Namun, dirinya melihat banyak mekanisme partai yang tidak dijalankan.
“Saya melihat banyak mekanisme yang tidak dijalankan, sehingga hilang idiologi Demokrasi di partai yang mengusung Demokrasi Tersebut,” terangnya.
Dalam acara itu, para pengurus partai dan puluhan kader partai melakukan aksi buka baju Partai NasDem dan merobek kartu keanggotaan Partai NasDem. Hal itu dilakukan sebagai bentuk kekecewan terhadap partai NasDem.
Selain pentolan di DPW, pentolan Partai NasDem DPD Kabupaten Lebak dan Kabupaten Serang juga ikut keluar dari pengurusan dan keanggotaan.
Anggota Partai NasDem yang keluar yaitu, Wakil Ketua DPW Partai NasDem Banten Yandra Doni, Ketua Dewan Pembina DPW Partai NasDem Banten A Syihabuddin, Sekretaris DPW Partai NasDem Banten Titin Kholawiyah dan Wakil Sekretaris DPW Banten Nur Desiyanti.
Selain itu, dua Anggota Dewan Pakar DPW Partai NasDem Banten Humaedi Hasan, dan Andre Theriqa juga ikut mundur dari keanggotaan dan kepengurusan, serta Sekretaris DPD Partai NasDem Kabupaten Lebak Yuda Dedy Kurnia dan Sekretaris DPD Partai NasDem Kabupaten Sekretaris DPD Partai NasDem Kabupaten Serang Ubay Haqi.
Pengunduran diri para kader pengusung restorasi ini, karena Dewan Pimpinan Pusat (DPP) NasDem dianggap sudah tidak menjalankan mekanisme partai. Salah satunya, mekanisme tentang pemilihan Surya Paloh yang menjadi Ketua Umum DPP NasDem, dalam Kongres NasDem yang digelar pada 25-26 Januari 2013 lalu, tidak menunjukan proses demokrasi ditubuh partai.
“Jangan pura-pura, kenapa tidak dari dulu saja mengaku ingin jadi ketua,” kata Yandra Doni, dalam acara jumpa press yang digelar di Kota Serang, Selasa (19/2/2013).
Alasan kedua dari para kader Partai NasDem ini memundurkan diri, karena mekanisme pergantian Ketua DPW Partai NasDem Banten dari almarhum Syam Rahmat ke Wawan Irawan juga tidak dilakukan sesuai mekanisme.
“Wawan Irawan langsung didudukan oleh DPP menjadi ketua DPW Partai NasDem Banten. Padahal Wawan Irawan saat itu hanya didudukan sebagai pelaksana tugas ketua, untuk menjalankan roda partai. Karena untuk kepentingan verifikasi partai oleh KPU, pelaksana tugasnya dibuang oleh DPP untuk sementara dan menjadi Ketua. Tapi sampai sekarang Wawan Iriyawan dipertahankan dan tidak dilakukan pergantian,” tutur Yandra Doni.
Menurut Yandra Doni, dua tahun dirinya meluangkan waktu untuk mendirikan Partai NasDem di Banten dengan tulus iklas. Hal ini dilakukan karena ingin ikut melakukan perubahan yang lebih baik untuk negeri ini.
“Namun dalam perjalananya, kami merasa sudah tidak satu idiologi lagi. Sehingga memutuskan harus berpisah dan mundur dari keanggotaan Partai NasDem,” katanya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina DPW Partai NasDem Banten A Syihabuddin mengatakan, perubahan yang dilakukan didalam tubuh Partai NasDem kami pandang mengarah tidak baik. Sehingga dirinya juga memutuskan meletakan jabatanya dan mundur dari keanggotaan partai.
"Perubahan ini mengarah tidak baik, hari ini saya merasa tidak nyaman,” terang dia.
Sama seperti Yandra Doni, waktu mendirikan partai NasDem Banten semangatnya untuk perubahan Indonesia kearah lebih baik. Namun, dirinya melihat banyak mekanisme partai yang tidak dijalankan.
“Saya melihat banyak mekanisme yang tidak dijalankan, sehingga hilang idiologi Demokrasi di partai yang mengusung Demokrasi Tersebut,” terangnya.
Dalam acara itu, para pengurus partai dan puluhan kader partai melakukan aksi buka baju Partai NasDem dan merobek kartu keanggotaan Partai NasDem. Hal itu dilakukan sebagai bentuk kekecewan terhadap partai NasDem.
(stb)