Potret korban banjir di Kampung Pulo
A
A
A
Sindonews.com - Sepanjang jalan yang besar terdengar bunyi mesin mobil dan motor memadati selasar jalan. Melangkahkan kaki ke lebih dalam memasuki gang yang kecil, sempit, dan terjal terdengar sepi.
Jalanan yang menurun dan rendah menuju ke rumah yang padat, terlihat air coklat pekat penuh sampah. Warna yang tak biasa pada air itu tercampur dengan lumpur yang dalam.
Sosok ibu dan anak laki-laki terlihat tengah duduk di samping air yang telah merendam sebatas lutut orang dewasa. Canda tawa riang masih tampak di raut wajah mereka, walau kemarin air menerjang rumah ibu ini hingga setinggi pohon kelapa.
Yuyun (46), warga Kampung Pulo, kelurahan Kampung Melayu, menyekah air matanya. Dia memikirkan kondisi rumahnya yang masih terendam banjir. Sebulan terakhir, sudah empat kali rumahnya terimbas meluapnya kali ciliwung.
Ketika pemberitahuan banjir telah sampai telinganya, barang-barang penting dipindahkannya ke lantai atas. Pasrah dan mencoba sabar yang selalu dirinya lakukan.
Banyak warga yang harus melepaskan sandalnya untuk berjalan di atas banjir disertai lumpur ini. Bagi mereka banjir ini seperti hal yang biasa untuk kehidupan mereka.
Jalanan yang menurun dan rendah menuju ke rumah yang padat, terlihat air coklat pekat penuh sampah. Warna yang tak biasa pada air itu tercampur dengan lumpur yang dalam.
Sosok ibu dan anak laki-laki terlihat tengah duduk di samping air yang telah merendam sebatas lutut orang dewasa. Canda tawa riang masih tampak di raut wajah mereka, walau kemarin air menerjang rumah ibu ini hingga setinggi pohon kelapa.
Yuyun (46), warga Kampung Pulo, kelurahan Kampung Melayu, menyekah air matanya. Dia memikirkan kondisi rumahnya yang masih terendam banjir. Sebulan terakhir, sudah empat kali rumahnya terimbas meluapnya kali ciliwung.
Ketika pemberitahuan banjir telah sampai telinganya, barang-barang penting dipindahkannya ke lantai atas. Pasrah dan mencoba sabar yang selalu dirinya lakukan.
Banyak warga yang harus melepaskan sandalnya untuk berjalan di atas banjir disertai lumpur ini. Bagi mereka banjir ini seperti hal yang biasa untuk kehidupan mereka.
(san)