Dishub Bekasi bangun terminal barang di Tambun
A
A
A
Sindonews.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bekasi sedang melakukan kajian untuk membangun Terminal Bongkar Muat Barang untuk memecah kemacetan di wilayah Bekasi. Pasalnya, volume kendaraan truk yang melintas di Bekasi saat ini salah satu penyebab kemacetan.
Kasi Lalu Lintas Dishub Kabupaten Bekasi Deny Hendra mengatakan, pembangunan terminal barang masih dalam kajian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi. Terminal barang ini berfungsi sebagai pemecah kemacetan yang selama ini terjadi di Bekasi.
”Kami sedang melakukan studi kelayakan terkait pembangunan terminal bongkar muat barang. Terminal ini berfungsi sebagai pengurai kemacetan yang terjadi di jalan raya maupun dalam ruas Tol Jakarta–Cikampek,” ujar Deny kepada wartawan, Kamis (14/2/2013).
Menurut Deny, terminal barang ini nantinya berfungsi sebagai pergantian moda teranportasi yang besar dengan kecil. Selain itu, terminal barang ini juga berfungsi sebagai terminal pembatasan jam operasional. ”Bekasi sangat butuh terminal ini, karena Bekasi punya kawasan industri,” katanya.
Rencananya, terminal barang ini akan dibangun di wilayah Kecamatan Cabangbungin, yang berdekatan dengan Kabupaten Karawang. Selain di Cabangbungin, terminal ini akan dibangun di wilayah Kecamatan Tambun. Namun Dishub lebih memilih tempat di Kecamatan Tambun dengan lokasinya berada di Rest Area Tambun Tol Jakarta-Cikampek.
”Kami melihat pembangunanya lebih bagus di area Tambun, karena semua kendaraan pengangkut dari 7 kawasan industri yang menuju Merak Banten, rata–rata melewati wilayah Tambun, maupun sebaliknya. Sehingga, dishub bisa melakukan pembatasan jam operasional truk,” terangnya.
Dia berharap, dengan adanya terminal bongkar muat barang di Bekasi, truk barang dari 7 kawasan industri di Bekasi mampu mengurangi kemacetan lalu lintas jalan raya. Selain itu, di terminal tersebut juga harus dilengkapi gudang-gudang yang bisa disewakan untuk penempatan barang.
Sehingga untuk pengangkutan barang ke tempat tujuan cukup menggunakan kendaraan truk lebih kecil (engkel). Untuk itu, Kabupaten Bekasi mendapatkan dukungan dari Kementrian Perhubungan terkait pembangunan terminal bongkar muat ini di wilayah Kabupaten Bekasi.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi Sarbini, meminta Pemkab Bekasi untuk lebih serius membangun terminal barang ini. Menurutnya, dilihat dari 7 kawasan industrinya, Bekasi sangat membutuhkan terminal barang ini. ”Harus dikaji sematang mungkin oleh SKPD terkait,” katanya.
DPRD Kabupaten Bekasi, kata dia, mempersilahkan dan mendukung upaya Dinas Perhubungan untuk mengajukan rencana pembangunan terminal bongkar muat barang tersebut. ”Tetapi harus memenuhi kajian studi kelayakan, dan terminal itu bisa menimalisir kemacetan di Bekasi,” tandasnya.
Kasi Lalu Lintas Dishub Kabupaten Bekasi Deny Hendra mengatakan, pembangunan terminal barang masih dalam kajian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi. Terminal barang ini berfungsi sebagai pemecah kemacetan yang selama ini terjadi di Bekasi.
”Kami sedang melakukan studi kelayakan terkait pembangunan terminal bongkar muat barang. Terminal ini berfungsi sebagai pengurai kemacetan yang terjadi di jalan raya maupun dalam ruas Tol Jakarta–Cikampek,” ujar Deny kepada wartawan, Kamis (14/2/2013).
Menurut Deny, terminal barang ini nantinya berfungsi sebagai pergantian moda teranportasi yang besar dengan kecil. Selain itu, terminal barang ini juga berfungsi sebagai terminal pembatasan jam operasional. ”Bekasi sangat butuh terminal ini, karena Bekasi punya kawasan industri,” katanya.
Rencananya, terminal barang ini akan dibangun di wilayah Kecamatan Cabangbungin, yang berdekatan dengan Kabupaten Karawang. Selain di Cabangbungin, terminal ini akan dibangun di wilayah Kecamatan Tambun. Namun Dishub lebih memilih tempat di Kecamatan Tambun dengan lokasinya berada di Rest Area Tambun Tol Jakarta-Cikampek.
”Kami melihat pembangunanya lebih bagus di area Tambun, karena semua kendaraan pengangkut dari 7 kawasan industri yang menuju Merak Banten, rata–rata melewati wilayah Tambun, maupun sebaliknya. Sehingga, dishub bisa melakukan pembatasan jam operasional truk,” terangnya.
Dia berharap, dengan adanya terminal bongkar muat barang di Bekasi, truk barang dari 7 kawasan industri di Bekasi mampu mengurangi kemacetan lalu lintas jalan raya. Selain itu, di terminal tersebut juga harus dilengkapi gudang-gudang yang bisa disewakan untuk penempatan barang.
Sehingga untuk pengangkutan barang ke tempat tujuan cukup menggunakan kendaraan truk lebih kecil (engkel). Untuk itu, Kabupaten Bekasi mendapatkan dukungan dari Kementrian Perhubungan terkait pembangunan terminal bongkar muat ini di wilayah Kabupaten Bekasi.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi Sarbini, meminta Pemkab Bekasi untuk lebih serius membangun terminal barang ini. Menurutnya, dilihat dari 7 kawasan industrinya, Bekasi sangat membutuhkan terminal barang ini. ”Harus dikaji sematang mungkin oleh SKPD terkait,” katanya.
DPRD Kabupaten Bekasi, kata dia, mempersilahkan dan mendukung upaya Dinas Perhubungan untuk mengajukan rencana pembangunan terminal bongkar muat barang tersebut. ”Tetapi harus memenuhi kajian studi kelayakan, dan terminal itu bisa menimalisir kemacetan di Bekasi,” tandasnya.
(san)