Polisi tembak mati perampok bersenpi
A
A
A
Sindonews.com - Polda Metro Jaya menembak mati pelaku perampokan bernama Nizar, yang diduga terlibat penembakan dan pencurian dengan kekerasan terhadap anggota TNI Angkatan Laut bernama Klasi Satu Putu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, tersangka Nizar diketahui terlibat perampasan disertai penembakan terhadap anggota Marinir TNI AL di daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Perwira tinggi melati tiga ini menjelaskan, pengungkapan berawal saat anggota Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Ditreskrimum Polda Metro Jaya mengendus adanya kelompok pencurian dengan kekerasan yang menggunakan senjata api.
Kemudian, polisi menangkap RSW alias KU alias UAN dan Nizar alias MG dengan barang bukti berupa sepeda motor B-3019-SBA, dan satu unit helm yang digunakan pelaku untuk melakukan tindak kejahatan di daerah Perumahan Jatirangon, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, 10 Februari lalu.
Petugas menembak tersangka Nizar, karena berusaha melarikan diri saat ditangkap dan meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Polisi mengembangkan kasus dengan menangkap tersangka LR alias R dengan barang bukti sepucuk senjata api rakitan Colt kabliber 38 mm dan lima butir peluru di Jalan Durian Raya, Bantar Kemang Nomor 94E RT 04/05, Bogor, Jawa Barat.
Pelaku mengaku beraksi menggasak sepeda motor sebanyak enam kali, selama tiga hari di wilayah Tangerang, Banten, Agustus 2012 lalu. kemudian menjual barang curiannya kepada Cerbuk atas pemesanan Budi Utomo senilai Rp1,5 juta per unit.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Toni Harmanto menegaskan, kelompok LR alias R, Nizar dan RSU alias KU alias UAN telah beraksi sebanyak ratusan kali di wilayah Kota, Kabupaten Tangerang dan Jakarta Selatan sejak 2011 lalu.
Toni menyebutkan tersangka Nizar terlibat penembakan terhadap Klasi Satu Putu, yang mempertahankan sepeda motornya saat terjadi pencurian dengan kekerasan.
"Saat merampas motor korban Klasi Satu Putu, pelaku berjumlah enam orang dan salah satu pelakunya Nizar dan RSW," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Subdirektorat Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Helmy Santika mengungkapkan, kelompok tersebut spesialis pencuri sepeda motor dengan berbekal senjata api.
Helmy menyatakan, tersangka LR alias R sebagai operator yang memesan sepeda motor dari hasil pencurian dan penyedia senjata api yang dipasok dari tersangka A dan F.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, tersangka Nizar diketahui terlibat perampasan disertai penembakan terhadap anggota Marinir TNI AL di daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Perwira tinggi melati tiga ini menjelaskan, pengungkapan berawal saat anggota Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Ditreskrimum Polda Metro Jaya mengendus adanya kelompok pencurian dengan kekerasan yang menggunakan senjata api.
Kemudian, polisi menangkap RSW alias KU alias UAN dan Nizar alias MG dengan barang bukti berupa sepeda motor B-3019-SBA, dan satu unit helm yang digunakan pelaku untuk melakukan tindak kejahatan di daerah Perumahan Jatirangon, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, 10 Februari lalu.
Petugas menembak tersangka Nizar, karena berusaha melarikan diri saat ditangkap dan meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Polisi mengembangkan kasus dengan menangkap tersangka LR alias R dengan barang bukti sepucuk senjata api rakitan Colt kabliber 38 mm dan lima butir peluru di Jalan Durian Raya, Bantar Kemang Nomor 94E RT 04/05, Bogor, Jawa Barat.
Pelaku mengaku beraksi menggasak sepeda motor sebanyak enam kali, selama tiga hari di wilayah Tangerang, Banten, Agustus 2012 lalu. kemudian menjual barang curiannya kepada Cerbuk atas pemesanan Budi Utomo senilai Rp1,5 juta per unit.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Toni Harmanto menegaskan, kelompok LR alias R, Nizar dan RSU alias KU alias UAN telah beraksi sebanyak ratusan kali di wilayah Kota, Kabupaten Tangerang dan Jakarta Selatan sejak 2011 lalu.
Toni menyebutkan tersangka Nizar terlibat penembakan terhadap Klasi Satu Putu, yang mempertahankan sepeda motornya saat terjadi pencurian dengan kekerasan.
"Saat merampas motor korban Klasi Satu Putu, pelaku berjumlah enam orang dan salah satu pelakunya Nizar dan RSW," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Subdirektorat Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Helmy Santika mengungkapkan, kelompok tersebut spesialis pencuri sepeda motor dengan berbekal senjata api.
Helmy menyatakan, tersangka LR alias R sebagai operator yang memesan sepeda motor dari hasil pencurian dan penyedia senjata api yang dipasok dari tersangka A dan F.
(stb)