BNN musnahkan 3 hektare pohon kantinona
BNN musnahkan 3 hektare pohon kantinona
A
A
A
Sindonews.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) musnahkan tiga hektar tanaman mengandung zat katinona. Tanaman yang terletak di Jalan Taman Safari desa Cibeurem Kecamatan Bisarua, Bogor, Jawa Barat. Pemusnahan dilakukan dengan mencabut tanaman katinona dan membakarnya.
Juru bicara BNN Kombes Sumirat Dwiyanto mengatakan, tanaman katinon di kabupaten Bogor mencapai tiga hektar yang tersebar di 55 titik, di sejumlah di kecamatan Cisarua Selatan dan Cisarua Utara.
"Di Banyumas juga sudah ditemukan 700 meter, di Jawa Timur juga ada dan tidak menutup kemungkinan di daerah lain. Kita akan terus kembangkan," kata Sumirat, Kamis (7/2/2013).
Hal senada disampaikan Kepala deputi pemberantasan BNN, Irjen Benny Mamoto mengatakan, sebelum melakukan pemusnahan tanaman katinona, BNN terlebih dahulu melakukan pertemuan dengan Wakil Bupati Bogor, Direktur Narkoba Jawa Barat dan Wakapolsek Bogor yang juga hadir dalam pemusnahan tersebut.
"Kami tegaskan, kami akan mengedukasi aparat dan masyarakat yang tidak mengetahui tanamam ini, karena memang datang dari luar negeri, dan hari ini akan kita musnahkan," ujarnya.
Juru bicara BNN Kombes Sumirat Dwiyanto mengatakan, tanaman katinon di kabupaten Bogor mencapai tiga hektar yang tersebar di 55 titik, di sejumlah di kecamatan Cisarua Selatan dan Cisarua Utara.
"Di Banyumas juga sudah ditemukan 700 meter, di Jawa Timur juga ada dan tidak menutup kemungkinan di daerah lain. Kita akan terus kembangkan," kata Sumirat, Kamis (7/2/2013).
Hal senada disampaikan Kepala deputi pemberantasan BNN, Irjen Benny Mamoto mengatakan, sebelum melakukan pemusnahan tanaman katinona, BNN terlebih dahulu melakukan pertemuan dengan Wakil Bupati Bogor, Direktur Narkoba Jawa Barat dan Wakapolsek Bogor yang juga hadir dalam pemusnahan tersebut.
"Kami tegaskan, kami akan mengedukasi aparat dan masyarakat yang tidak mengetahui tanamam ini, karena memang datang dari luar negeri, dan hari ini akan kita musnahkan," ujarnya.
(stb)
Explore More