Datangi Jokowi, sopir bajaj minta Kadishub dicopot
A
A
A
Sindonews.com - Puluhan sopir bajaj yang bergabung dalam Serikat Pengemudi Angkutan Bermotor Seluruh Indonesia (SPABSI), mendantangi Balai Kota DKI Jakarta, meminta pemerintah serius memperhatikan nasib mereka.
Mereka meminta Jokowi segera mengambil tindakan tegas kepada Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Udar Pristono, yang dinilai tidak transparan dalam mengeluarkan aturan, termasuk dalam proses pelelangan bajaj.
Menurut Jack Sofyan, Koordinator Aksi Sopir Bajaj, mereka datang menemui Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) selaku kepala daerah agar membereskan masalah di dinas perhubungan yang keputusannya sering tidak berpihak pada sopir bajaj.
"Saya harap Udar Pristono dicopot, karena peraturan soal bajaj tidak transparan dan diduga ada permainan di dalam pelelangan, karena prosesnya tidak melalui tender tetapi penunjukan oleh Dishub," ujar Jack, kepada Sindonews, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (7/2/2013).
Dia menjelaskan, kedatangan mereka juga meminta agar peremajaan bajaj sendiri secara serius dipikirkan oleh Pemda DKI, karena sampai saat ini nasib Bajaj tidak jelas.
"Kita minta pemerintah serius memikirkan nasib bajaj, karena banyak sekitar 2000-an keluarga hidup dari bajaj," katanya.
Mereka meminta Jokowi segera mengambil tindakan tegas kepada Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Udar Pristono, yang dinilai tidak transparan dalam mengeluarkan aturan, termasuk dalam proses pelelangan bajaj.
Menurut Jack Sofyan, Koordinator Aksi Sopir Bajaj, mereka datang menemui Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) selaku kepala daerah agar membereskan masalah di dinas perhubungan yang keputusannya sering tidak berpihak pada sopir bajaj.
"Saya harap Udar Pristono dicopot, karena peraturan soal bajaj tidak transparan dan diduga ada permainan di dalam pelelangan, karena prosesnya tidak melalui tender tetapi penunjukan oleh Dishub," ujar Jack, kepada Sindonews, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (7/2/2013).
Dia menjelaskan, kedatangan mereka juga meminta agar peremajaan bajaj sendiri secara serius dipikirkan oleh Pemda DKI, karena sampai saat ini nasib Bajaj tidak jelas.
"Kita minta pemerintah serius memikirkan nasib bajaj, karena banyak sekitar 2000-an keluarga hidup dari bajaj," katanya.
(san)