Anak-anak korban banjir Jakarta masih trauma
A
A
A
Sindonews.com - Hujan deras yang melanda kawasan ibu kota hari ini, menimbulkan trauma bagi anak-anak korban banjir besar di Jakarta beberapa waktu lalu. Rasa takut akan datangnya banjir kiriman, menghantui pikiran mereka.
Untuk menghilangkan rasa trauma itu, lembaga kemanusiaan PKPU menggelar trapi atau trauma healing. Langkah positif ini dilakukan untuk menghibur dan menguatkan mental mereka yang masih takut dengan hujan deras dan banjir kiriman.
Dengan menggandeng HFI (Humanitarian Forum Indonesia) dan Aqua, pada Rabu 6 Februari 2013 PKPU membagikan 200 paket pendidikan, berupa perlengkapan sekolah, makanan dan minuman kepada anak-anak korban banjir di SDN 01 Sukakarsa, Cikarang, dan SDN 01/02 Petang, Kapuk Muara, Jakarta Utara.
Tak hanya di Jakarta kemarin, hari ini PKPU juga melakukan kegiatan serupa kepada anak-anak korban banjir di Bekasi. Tepatnya di SDN Jatirasa, Jatiasih Bekasi.
"Untuk menghilangkan dampak trauma psikologis tersebut, perlu dilakukan kontinu agar para anak korban banjir mampu melupakan peristiwa tersebut dan mampu beraktivitas seperti sedia kala," ujar tim PKPU, M Mukhlis Nasrulloh kepada Sindonews, Kamis (7/2/2013).
Ditambahkan dia, untuk menghilangkan rasa trauma pada anak, dibutuhkan cara atau pendekatan yang bisa diterima oleh mereka. Selain membagikan sejumlah perlengkapan sekolah, dan kebutuhan sehari-hari, PKPU juga memanggil pendongeng tingkat nasional Kak Sidik.
“Dongeng menjadi salah satu terapi ampuh yang dapat membantu para korban banjir, khususnya anak-anak. Melalui dongeng yang disampaikan, memberi pesan kepada mereka agar lebih peka terhadap lingkungan dan tetap semangat memulai hari esok,” terangnya.
Dia melanjutkan, pada Jumat 8 Februari 2013, PKPU akan kembali melakukan trauma healing di Jakarta. Tepatnya di SMP Perguruan Rakyat, Kampung Melayu Kecil.
"Dengan kegiatan trauma healing ini, diharapkan dapat mengurangi bahkan menghilangkan gangguan psikologis yang mereka alami selama banjir melanda wilayah sekolah, dan bisa kembali berkonsentrasi menuntut ilmu demi masa depan yang lebih baik," tukasnya.
Untuk menghilangkan rasa trauma itu, lembaga kemanusiaan PKPU menggelar trapi atau trauma healing. Langkah positif ini dilakukan untuk menghibur dan menguatkan mental mereka yang masih takut dengan hujan deras dan banjir kiriman.
Dengan menggandeng HFI (Humanitarian Forum Indonesia) dan Aqua, pada Rabu 6 Februari 2013 PKPU membagikan 200 paket pendidikan, berupa perlengkapan sekolah, makanan dan minuman kepada anak-anak korban banjir di SDN 01 Sukakarsa, Cikarang, dan SDN 01/02 Petang, Kapuk Muara, Jakarta Utara.
Tak hanya di Jakarta kemarin, hari ini PKPU juga melakukan kegiatan serupa kepada anak-anak korban banjir di Bekasi. Tepatnya di SDN Jatirasa, Jatiasih Bekasi.
"Untuk menghilangkan dampak trauma psikologis tersebut, perlu dilakukan kontinu agar para anak korban banjir mampu melupakan peristiwa tersebut dan mampu beraktivitas seperti sedia kala," ujar tim PKPU, M Mukhlis Nasrulloh kepada Sindonews, Kamis (7/2/2013).
Ditambahkan dia, untuk menghilangkan rasa trauma pada anak, dibutuhkan cara atau pendekatan yang bisa diterima oleh mereka. Selain membagikan sejumlah perlengkapan sekolah, dan kebutuhan sehari-hari, PKPU juga memanggil pendongeng tingkat nasional Kak Sidik.
“Dongeng menjadi salah satu terapi ampuh yang dapat membantu para korban banjir, khususnya anak-anak. Melalui dongeng yang disampaikan, memberi pesan kepada mereka agar lebih peka terhadap lingkungan dan tetap semangat memulai hari esok,” terangnya.
Dia melanjutkan, pada Jumat 8 Februari 2013, PKPU akan kembali melakukan trauma healing di Jakarta. Tepatnya di SMP Perguruan Rakyat, Kampung Melayu Kecil.
"Dengan kegiatan trauma healing ini, diharapkan dapat mengurangi bahkan menghilangkan gangguan psikologis yang mereka alami selama banjir melanda wilayah sekolah, dan bisa kembali berkonsentrasi menuntut ilmu demi masa depan yang lebih baik," tukasnya.
(san)