Tol Ciawi-Sukabumi, solusi macet jalur Puncak
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, dengan dibangunnya Jalan Tol Ciawi-Sukabumi oleh MNC Group sebagai pemegang saham mayoritas PT Trans Jabar Tol yang baru, dapat mengatasi kemacetan dibeberapa titik rute Jakarta-Bandung.
"Selain kemacetan jalur Bogor-Ciawi-Sukabumi, tol ini juga diharapkan dapat mengatasi kemacetan jalur Puncak, Kabupaten Bogor, yang setiap akhir pekan dan libur panjang sering gunakan sebagai akses dari Jakarta menuju Bandung," kata Aher sapaan akrab Ahmad Heryawan di Hotel Santika, Pajajaran, Kota Bogor, kemarin malam.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, pembangunan jalan tol sepanjang 54 Kilometer ini juga diyakini dapat membantu pengembangan kawasan melalui peningkatan aksesibilitas langsung jaringan jalan tol dalam mendorong pertumbuhan wilayah.
"Khususnya wilayah yang memiliki potensi sektor-sektor pembangunan yang pada akhirnya akan menciptakan multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, serta pemerataan pembangunan Provinsi Jawa Barat," kata Aher.
Sementara itu, menurut Direktur Utama PT MNC Infratama Syafril Nasution, jalan Tol Ciawi-Sukabumi ini mulai direncanakan sejak 1997 dan pada 2005. Hingga sekarang telah terjadi beberapa kali perubahan bisnis plan, karena menyesuaikan dengan kondisi bisnis jalan tol dan peraturan yangg berlaku.
"Terakhir rencana bisnis plan yang telah disepakati bersama antara pemerintah dalam hal ini Badan Pengusahaan Jalan Tol (BPJT) dan TJT secara garis besar panjang jalan tol ciawi ini adalah 54 Kilometer dimulai dari akses Ciawi tol Jagorawi sampai Sukaraja Sukabumi," jelasnya.
Syafril menambahkan, pembangunan jalan tol ini akan dibagi dalam empat seksi. Seksi pertama (Ciawi-Cigombong) dengan panjang 15 KM, kemudian seksi II mulai dari Cigombong-Cibadak (12 KM), seksi III Cibadak-Sukabumi Barat (14 KM) dan seksi IV Sukabumi Barat-Sukabumi Timur (13 KM).
"Jalan tol Ciawi-Sukabumi melintasi empat wilayah administratif pemerintah daerah yakni Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Sukabumi dan Kabupaten Sukabumi," katanya.
Dia melanjutkan, rencananya akan dibangun 7 simpang susun (SS), yakni SS Ciawi, Caringin, Cigombong, Cibadak, Sukabumi Barat, Sukabumi Tengah dan Sukabumi Timur.
"Jalan tol ini melintasi 25 jembatan, terlintasi perlintasan atas 39 buah dan melalui perlintasan bawah 14 buah. Jembatan penyeberangan ada 7 buah dan box culvert yang melintasi jalan tol untuk kepentingan drainase jalan adalah di 148 titik lokasi," paparnya.
Dia menambahkan, secara umum jalan tol Ciawi Sukabumi dirancang dengan kecepatan rencana 100 KM/jam, karena jalan tol luar kota. "Jumlah lajur ditahap awal 2x2 dan dikembangkan 2x3. Lebar perlajurnya adalah 3,6 meter dan lebar bahu jalan luar 3 meter, bahu dalam 1,5 meter dan lebar median total 3,8 meter," bebernya.
Sementara untuk jenis perkerasan di jalur lalu lintas dan bahu dalam adalah perkerasan kaku (rigid pavement) dan bahu luar adalah perkerasan lentur (flexible pavement).
"Ada tiga tempat peristirahatan (rest area) sepanjang jalan tol Ciawi-Sukabumi ini yakni tipe A (1 titik) dan tipe B (2 titik," paparnya.
Sedangkan Direktur Utama PT Jasa Sarana (BUMD Pemprov Jabar) Soko menjelaskan, pihaknya sudah memperkirakan jumlah lalu lintas awal yang akan melewati jalan ini yakni 16 ribu kendaraan perharinya dan akan meningkat rata-rata 8 persen pertahunnya.
"Proporsi kendaraan yang banyak adalah golongan I sebesar 74 persen, golongan II 16 persen, golongan III 7 persen, golongan IV 1 persen dan golongan V sebesar 2 persen," jelasnya.
"Selain kemacetan jalur Bogor-Ciawi-Sukabumi, tol ini juga diharapkan dapat mengatasi kemacetan jalur Puncak, Kabupaten Bogor, yang setiap akhir pekan dan libur panjang sering gunakan sebagai akses dari Jakarta menuju Bandung," kata Aher sapaan akrab Ahmad Heryawan di Hotel Santika, Pajajaran, Kota Bogor, kemarin malam.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, pembangunan jalan tol sepanjang 54 Kilometer ini juga diyakini dapat membantu pengembangan kawasan melalui peningkatan aksesibilitas langsung jaringan jalan tol dalam mendorong pertumbuhan wilayah.
"Khususnya wilayah yang memiliki potensi sektor-sektor pembangunan yang pada akhirnya akan menciptakan multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, serta pemerataan pembangunan Provinsi Jawa Barat," kata Aher.
Sementara itu, menurut Direktur Utama PT MNC Infratama Syafril Nasution, jalan Tol Ciawi-Sukabumi ini mulai direncanakan sejak 1997 dan pada 2005. Hingga sekarang telah terjadi beberapa kali perubahan bisnis plan, karena menyesuaikan dengan kondisi bisnis jalan tol dan peraturan yangg berlaku.
"Terakhir rencana bisnis plan yang telah disepakati bersama antara pemerintah dalam hal ini Badan Pengusahaan Jalan Tol (BPJT) dan TJT secara garis besar panjang jalan tol ciawi ini adalah 54 Kilometer dimulai dari akses Ciawi tol Jagorawi sampai Sukaraja Sukabumi," jelasnya.
Syafril menambahkan, pembangunan jalan tol ini akan dibagi dalam empat seksi. Seksi pertama (Ciawi-Cigombong) dengan panjang 15 KM, kemudian seksi II mulai dari Cigombong-Cibadak (12 KM), seksi III Cibadak-Sukabumi Barat (14 KM) dan seksi IV Sukabumi Barat-Sukabumi Timur (13 KM).
"Jalan tol Ciawi-Sukabumi melintasi empat wilayah administratif pemerintah daerah yakni Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Sukabumi dan Kabupaten Sukabumi," katanya.
Dia melanjutkan, rencananya akan dibangun 7 simpang susun (SS), yakni SS Ciawi, Caringin, Cigombong, Cibadak, Sukabumi Barat, Sukabumi Tengah dan Sukabumi Timur.
"Jalan tol ini melintasi 25 jembatan, terlintasi perlintasan atas 39 buah dan melalui perlintasan bawah 14 buah. Jembatan penyeberangan ada 7 buah dan box culvert yang melintasi jalan tol untuk kepentingan drainase jalan adalah di 148 titik lokasi," paparnya.
Dia menambahkan, secara umum jalan tol Ciawi Sukabumi dirancang dengan kecepatan rencana 100 KM/jam, karena jalan tol luar kota. "Jumlah lajur ditahap awal 2x2 dan dikembangkan 2x3. Lebar perlajurnya adalah 3,6 meter dan lebar bahu jalan luar 3 meter, bahu dalam 1,5 meter dan lebar median total 3,8 meter," bebernya.
Sementara untuk jenis perkerasan di jalur lalu lintas dan bahu dalam adalah perkerasan kaku (rigid pavement) dan bahu luar adalah perkerasan lentur (flexible pavement).
"Ada tiga tempat peristirahatan (rest area) sepanjang jalan tol Ciawi-Sukabumi ini yakni tipe A (1 titik) dan tipe B (2 titik," paparnya.
Sedangkan Direktur Utama PT Jasa Sarana (BUMD Pemprov Jabar) Soko menjelaskan, pihaknya sudah memperkirakan jumlah lalu lintas awal yang akan melewati jalan ini yakni 16 ribu kendaraan perharinya dan akan meningkat rata-rata 8 persen pertahunnya.
"Proporsi kendaraan yang banyak adalah golongan I sebesar 74 persen, golongan II 16 persen, golongan III 7 persen, golongan IV 1 persen dan golongan V sebesar 2 persen," jelasnya.
(san)