90 persen pasien RSUD Tarakan pemegang KJS
A
A
A
Sindonews.com – Kesungguhan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam memberikan pelayanan pengobatan gratis terhadap warganya di bawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki T Purnama (Ahok) bukan isapan jempol.
Hal itu terungkap saat Sindonews, mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Jakarta Pusat. Rumah sakit ini, banyak didatangi oleh pemegang Kartu Jakarta Sehat (KJS). Namun begitu, pelayanan yang mereka dapatkan juga cukup maksimal.
“Kami melayani warga yang memiliki KJS dan hampir 90 persen pasien yang datang menggunakan program Jakarta Sehat,” ujar dr. Theryoto, Kepala bidang pelayanan RSUD, kepada Sindonews, di Jakarta, Selasa (5/2/2013).
Tak hanya itu, pihak rumah sakit juga membuka pendaftaran bagi warga Jakarta yang belum memegang KJS untuk mengurusnya pada pukul 08.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Tidak ada pembatasan bagi warga yang ingin mendaftar menggunakan KJS.
Dengan dukungan penuh dari Pemprov DKI Jakarta, RSUD Tarakan merasa cukup dengan persediaan farmasi bagi para warga. Menurut dr. Theryoto, semua pasien mendapatkan 95 persen obat generik dan 5 persen obat yang tidak ada generiknya.
“Biasanya yang tidak ada obat generiknya, kami tempatkan di ruangan ICU/ICCU. Kami wajib sediakan untuk pasien,” imbuhnya.
Hal itu terungkap saat Sindonews, mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Jakarta Pusat. Rumah sakit ini, banyak didatangi oleh pemegang Kartu Jakarta Sehat (KJS). Namun begitu, pelayanan yang mereka dapatkan juga cukup maksimal.
“Kami melayani warga yang memiliki KJS dan hampir 90 persen pasien yang datang menggunakan program Jakarta Sehat,” ujar dr. Theryoto, Kepala bidang pelayanan RSUD, kepada Sindonews, di Jakarta, Selasa (5/2/2013).
Tak hanya itu, pihak rumah sakit juga membuka pendaftaran bagi warga Jakarta yang belum memegang KJS untuk mengurusnya pada pukul 08.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Tidak ada pembatasan bagi warga yang ingin mendaftar menggunakan KJS.
Dengan dukungan penuh dari Pemprov DKI Jakarta, RSUD Tarakan merasa cukup dengan persediaan farmasi bagi para warga. Menurut dr. Theryoto, semua pasien mendapatkan 95 persen obat generik dan 5 persen obat yang tidak ada generiknya.
“Biasanya yang tidak ada obat generiknya, kami tempatkan di ruangan ICU/ICCU. Kami wajib sediakan untuk pasien,” imbuhnya.
(san)