Narkoba jenis baru milik Raffi tingkatkan libido
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Laboratorium BNN Kuswardani Raffi Ahmaddan pengguna lainnya, mendapat hasil positif dalam sampel karena ditemukan zat stimulan yang terbentuk dari turunan katinon atau mekatinon.
Zat tersebut diduga terdapat dalam kapsul MDMA, yang ditemukan juga di rumah Raffi. Menurut Ketua Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr. Nafrialdi, PhD, SpPD, SpFK, kandungan zat tersebut merupakan termasuk golongan obat-obatan amfetamin. Yakni obat-obatan yang bisa menembus susunan saraf pusat.
"Kandungan Katinon atau Mekatinon itu mirip dengan amfetamin," ujarnya saat dihubungi, Rabu (30/01/2013).
Menurutnya, berbagai efek yang bisa ditimbulkan dari obat-obatan tersebut, membuat seseorang yang mengonsumsi menjadi merasa segar dan kuat. Bahkan zat tersebut juga bisa meningkatkan libido pria.
"Membuat orang yang mengonsumsi merasa melek, enggak mengantuk, euforia mood-nya lebih bagus, libidonya meningkat," tegasnya.
Namun, kata Nafrialdi, jika pengaruh obat tersebut sudah habis, maka bisa membuat efek sebaliknya. Yakni membuat depresi, darah rendah dan malas.
"Memang belum begitu jelas tingkat adiksinya, masih cukup baru, di Arab bahkan sering dikonsumsi dikunyah, berasal dari tumbuhan," tandasnya.
Zat tersebut diduga terdapat dalam kapsul MDMA, yang ditemukan juga di rumah Raffi. Menurut Ketua Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr. Nafrialdi, PhD, SpPD, SpFK, kandungan zat tersebut merupakan termasuk golongan obat-obatan amfetamin. Yakni obat-obatan yang bisa menembus susunan saraf pusat.
"Kandungan Katinon atau Mekatinon itu mirip dengan amfetamin," ujarnya saat dihubungi, Rabu (30/01/2013).
Menurutnya, berbagai efek yang bisa ditimbulkan dari obat-obatan tersebut, membuat seseorang yang mengonsumsi menjadi merasa segar dan kuat. Bahkan zat tersebut juga bisa meningkatkan libido pria.
"Membuat orang yang mengonsumsi merasa melek, enggak mengantuk, euforia mood-nya lebih bagus, libidonya meningkat," tegasnya.
Namun, kata Nafrialdi, jika pengaruh obat tersebut sudah habis, maka bisa membuat efek sebaliknya. Yakni membuat depresi, darah rendah dan malas.
"Memang belum begitu jelas tingkat adiksinya, masih cukup baru, di Arab bahkan sering dikonsumsi dikunyah, berasal dari tumbuhan," tandasnya.
(stb)