Ambruk, Jembatan Cisarua ditutup untuk umum

Kamis, 24 Januari 2013 - 16:34 WIB
Ambruk, Jembatan Cisarua ditutup untuk umum
Ambruk, Jembatan Cisarua ditutup untuk umum
A A A
Sindonews.com - Pasca ambruknya Jembatan Cisarua, di Kampung Pesanggrahan, Desa Citeko, Cisarua, Kabupaten Bogor, yang menewaskan tiga warga, pihak kepolisian dan aparat desa setempat sepakat menutup akses warga dari dan menuju Pasar Cisarua.

Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Cisarua AKP Iwan Wahyudin mengatakan, peristiwa itu murni kecelakaan kerja karena warga yang berinisiatif memperbaiki jembatan ambruk itu tak memahami faktor cuaca dan keselamatan kerja.

"Patahan jembatan beton tersebut hanya disambung dengan menggunakan beberapa batang bambu, sehingga merenggut nyawa mereka yang memperbaiki jembatan," katanya di Bogor, Kamis (24/1/2013).

Dia menambahkan, saat ini jembatan tersebut sudah ditutup dan sudah dipasang garis polisi. "Karena bentangan jembatan sendiri semakin melebar dan lahannya sendiri sudah terbangun pemukiman, maka untuk sementara tidak diperkenankan untuk dilintasi, karena sangat membahayakan," ungkapnya.

Hal senada diungkapkan Kepala Desa Citeko Mamad Sukendar. Pihaknya sengaja menutup akses jalan warga yang melalui jembatan menuju Pasar Cisarua hingga batas waktu yang belum bisa ditentukan. "Kita tutup, sebelum jembatan tersebut betul-betul layak dilalui lagi. Dalam hal ini menunggu perbaikan dari Pemkab Bogor," terangnya.

Pihaknya membantah, bahwa kecelakaan yang menewaskan warganya tersebut akibat kelalaian aparatnya. Pasalnya, pihak aparat desa dari mulai tingkat RT hingga RW tidak mengetahui adanya kegiatan perbaikan swadaya masyarakat itu.

“Sebelumnya memang tidak ada informasi bahwa warga sedang memperbaiki jembatan. Jangankan Desa, Ketua RT-nya sendiri tidak tahu warga sedang bergotong royong. Bila saya mengetahui adanya perbaikan tersebut, pasti sudah saya larang mengingat cuaca pada saat kejadian gerimis dan kondisi jembatan sendiri tidak layak," jelasnya.

Dia menambahkan, jembatan sepanjang 20 meter dengan lebar dua meter tersebut sudah lama menjadi akses perkampungan ke Pasar Cisarua. "Sedangkan betonisasi sendiri baru empat tahun yang lalu, dan karena terjangan banjir Jumat kemarin itu cukup besar sehingga jembatan terputus dan kaki penyangga jembatan terbawa aliran air," ungkapnya.

Sekadar diketahui, tiga dari lima pekerja yakni Iman Sanjaya (35), Fredi Gunawan (68), dan Irlanudin (75), warga Cisarua yang sedang memperbaiki jembatan ambruk akibat meluapnya sungai Cisarua (anak Sungai Ciliwung).

Sedangkan Wahyu (25), dan Boy (30), hanya mengalami luka-luka dan harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Paru Goenawan Parto Widagdo, Cisarua, Kabupaten Bogor.

Informasi yang berhsil terhimpun menyebutkan, peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB, pada Rabu 23 Januari 2013, saat kelimanya yang merupakan pedagang ini berinisiatif memperbaiki jembatan yang ambruk akibat diterjang banjir bandang, pada Jumat 18 Januari 2013 lalu.

"Sekitar pukul 10.00 WIB, jembatan tersebut diperbaiki dengan menggunakan bambu. Namun ketika diperbaiki, jembatan tersebut roboh dan lima pekerjanya jatuh," kata Camat Cisarua, Tedy Pembang saat ditemui di lokasi kejadian.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7867 seconds (0.1#10.140)