Tas karyawan outsourcing hebohkan warga Tapos
A
A
A
Sindonews.com - Tas warna cokelat milik Dwi Arsi (25) karyawan outsourcing, yang menghebohkan kawasan Kampung Banjaran Pucung, Cilangkap, Tapos. Pasalnya, diberitakan di situs berita online, bahwa seorang pembantu rumah tangga (PRT) menemukan uang Rp 435 juta.
Padahal, Dwi membantah berita tersebut. Dia mengaku kehilangan tas saat melintas di Jalan Jatijajar, Kelurahan Jatijajar, Cimanggis pada Sabtu (12/01/2013) lalu. Namun ditegaskan Dwi, isi tas itu bukanlah uang ratusan juta. Tetapi hanya dompet berisi Rp900 ribu, make up, minuman serta slip gaji karyawan.
"Saya nggak kehilangan uang. Bukan uang ratusan juta yang ada di dompet saya. Hanya uang pribadi saya Rp900 ribu. Jadi berita itu tidak benar," kata Dwi di rumahnya di Kampung Banjaran Pucung RT 006/RW 005, Cilangkap, Tapos, Selasa (22/1/2013).
Dwi yang baru pulang kerja dan hendak istirahat itu mengaku, kaget saat dikonfirmasi. Dengan ekspresi muka kaget dan syok, Dwi yang bekerja 1,5 tahun itu justru tertawa mendengar pertanyaan wartawan.
"Mba, isi tas saya tidak ada uang sebanyak itu. Yang benar itu, hanya soft copy untuk gaji karyawan," tukas Dwi yang sudah menggunakan pakaian tidur.
Wanita berambut panjang itu menceritakan, saat kehilangan tas dirinya merasa panik. Pasalnya, jika tas yang berisi soft copy itu tidak ditemukan maka dia tidak bisa mencairkan uang untuk gaji 250 karyawan.
Jika dinominalkan, soft copy itu setara dengan uang sekitar Rp 300 juta.
"Benar-benar bukan uang mba, hanya semacam soft copy untuk alat tukar pencairan uang gaji karyawan. Salah besar berita itu," ujar Dwi menegaskan.
Padahal, Dwi membantah berita tersebut. Dia mengaku kehilangan tas saat melintas di Jalan Jatijajar, Kelurahan Jatijajar, Cimanggis pada Sabtu (12/01/2013) lalu. Namun ditegaskan Dwi, isi tas itu bukanlah uang ratusan juta. Tetapi hanya dompet berisi Rp900 ribu, make up, minuman serta slip gaji karyawan.
"Saya nggak kehilangan uang. Bukan uang ratusan juta yang ada di dompet saya. Hanya uang pribadi saya Rp900 ribu. Jadi berita itu tidak benar," kata Dwi di rumahnya di Kampung Banjaran Pucung RT 006/RW 005, Cilangkap, Tapos, Selasa (22/1/2013).
Dwi yang baru pulang kerja dan hendak istirahat itu mengaku, kaget saat dikonfirmasi. Dengan ekspresi muka kaget dan syok, Dwi yang bekerja 1,5 tahun itu justru tertawa mendengar pertanyaan wartawan.
"Mba, isi tas saya tidak ada uang sebanyak itu. Yang benar itu, hanya soft copy untuk gaji karyawan," tukas Dwi yang sudah menggunakan pakaian tidur.
Wanita berambut panjang itu menceritakan, saat kehilangan tas dirinya merasa panik. Pasalnya, jika tas yang berisi soft copy itu tidak ditemukan maka dia tidak bisa mencairkan uang untuk gaji 250 karyawan.
Jika dinominalkan, soft copy itu setara dengan uang sekitar Rp 300 juta.
"Benar-benar bukan uang mba, hanya semacam soft copy untuk alat tukar pencairan uang gaji karyawan. Salah besar berita itu," ujar Dwi menegaskan.
(stb)