Bajak bus, tujuh pelajar diringkus polisi
A
A
A
Sindonews.com - Polres Jakarta Selatan menangkap tujuh pelajar pembajak bus, yang akan melakukan tawuran dikawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Kasatlantas Polres Jakarta Selatan AKBP Hindarsono mengatakan, tertangkapnya tujuh pelajar ini berkat kecurigaan petugas Unit Tindak Lantas Polres Jakarta Selatan, yang melihat ratusan pelajar membajak Tiga Metro Mini jurusan Blok M-Ciledug.
“Ratusan pelajar yang membajak berasal dari satu sekolah,” kata Kasatlantas Polres Jakarta Selatan AKBP Hindarsono, Selasa (22/1/2013).
Ia menjelaskan, kelompok pelajar yang berjumlah ratusan tersebut berasal dari sebuah Sekolah Teknik Menengah (STM) di kawasan Ciledug.
Mereka berencana melakukan tawuran dengan pelajar lain dari sebuah sekolah di Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
"Diamankan pelajar berjumlah 7 orang berikut sajam berjumlah 21, terdiri dari 14 besi lancip, 1 besi berbentuk gergaji, 1 sangkur, 1 gir, 2 stik golf dan 2 bendera bertuliskan STM Dayak," katanya.
Menurut Hindarsono, penangkapan tersebut terjadi sekitar pukul 19.30 WIB di Traffic Light Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Aksi mereka diketahui petugas kepolisian yang kebetulan melintas di Jalan Ciledug Raya.
“Sisanya berhasil melarikan diri,” katanya.
Petugas polisi yang terdiri dari AKP Syahlan, Bripka Daryono, Brigadir Suliadi, Brigadir Bayu Gigih, Briptu Antony, Briptu Shabana Nurdin dan Aiptu Setiarso, berhasil memergoki mereka dan menangkap 7 orang pelajar.
"Saat ini masih dilakukan pengejaran terhadap sisanya," tuturnya.
Hindarsono memperkirakan para pelajar tersebut, akan menyerang sekolah yang ada di Ulujami. Saat ini ketujuh pelajar masih mendekam di Mapolres Jakarta Selatan untuk penyelidikan lebih lanjut.
Kabagops Polres Jakarta Selatan AKBP Yossie Prihambodo menegaskan, untuk melakukan pencegahan tawuran pihaknya menggelar operasi yang dimulai setiap jam pulang sekolah.
"Kalau siang jam 12.00-14.00 WIB sedangkan sore hari dimulai pukul 15.00-19.00 WIB," katanya.
Dia menegaskan, patroli tersebut ditempatkan dilokasi-lokasi yang menjadi pusat kumpulnya pelajar serta lokasi yang diduga menjadi ajang tawuran pelajar.
Yossie menegaskan, tidak ada toleransi terhadap para pelajar yang berniat melakukan perbuatan kriminal.
"Kita akan tindak tegas bagi siapapun termasuk pelajar yang berniat tawuran serta melakukan tindakan kriminal,"
tukasnya.
Dia menuturkan, masyarakat yang melihat adanya aksi tawuran juga bisa langsung menghubungi pihak kepolisian.
Kasatlantas Polres Jakarta Selatan AKBP Hindarsono mengatakan, tertangkapnya tujuh pelajar ini berkat kecurigaan petugas Unit Tindak Lantas Polres Jakarta Selatan, yang melihat ratusan pelajar membajak Tiga Metro Mini jurusan Blok M-Ciledug.
“Ratusan pelajar yang membajak berasal dari satu sekolah,” kata Kasatlantas Polres Jakarta Selatan AKBP Hindarsono, Selasa (22/1/2013).
Ia menjelaskan, kelompok pelajar yang berjumlah ratusan tersebut berasal dari sebuah Sekolah Teknik Menengah (STM) di kawasan Ciledug.
Mereka berencana melakukan tawuran dengan pelajar lain dari sebuah sekolah di Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
"Diamankan pelajar berjumlah 7 orang berikut sajam berjumlah 21, terdiri dari 14 besi lancip, 1 besi berbentuk gergaji, 1 sangkur, 1 gir, 2 stik golf dan 2 bendera bertuliskan STM Dayak," katanya.
Menurut Hindarsono, penangkapan tersebut terjadi sekitar pukul 19.30 WIB di Traffic Light Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Aksi mereka diketahui petugas kepolisian yang kebetulan melintas di Jalan Ciledug Raya.
“Sisanya berhasil melarikan diri,” katanya.
Petugas polisi yang terdiri dari AKP Syahlan, Bripka Daryono, Brigadir Suliadi, Brigadir Bayu Gigih, Briptu Antony, Briptu Shabana Nurdin dan Aiptu Setiarso, berhasil memergoki mereka dan menangkap 7 orang pelajar.
"Saat ini masih dilakukan pengejaran terhadap sisanya," tuturnya.
Hindarsono memperkirakan para pelajar tersebut, akan menyerang sekolah yang ada di Ulujami. Saat ini ketujuh pelajar masih mendekam di Mapolres Jakarta Selatan untuk penyelidikan lebih lanjut.
Kabagops Polres Jakarta Selatan AKBP Yossie Prihambodo menegaskan, untuk melakukan pencegahan tawuran pihaknya menggelar operasi yang dimulai setiap jam pulang sekolah.
"Kalau siang jam 12.00-14.00 WIB sedangkan sore hari dimulai pukul 15.00-19.00 WIB," katanya.
Dia menegaskan, patroli tersebut ditempatkan dilokasi-lokasi yang menjadi pusat kumpulnya pelajar serta lokasi yang diduga menjadi ajang tawuran pelajar.
Yossie menegaskan, tidak ada toleransi terhadap para pelajar yang berniat melakukan perbuatan kriminal.
"Kita akan tindak tegas bagi siapapun termasuk pelajar yang berniat tawuran serta melakukan tindakan kriminal,"
tukasnya.
Dia menuturkan, masyarakat yang melihat adanya aksi tawuran juga bisa langsung menghubungi pihak kepolisian.
(stb)