Banjir Ciledug, akses utama Tangerang-Jakarta putus
A
A
A
Sindonews.com - Akses utama yang menghubungan Tangerang-Jakarta, di Jalan KH Hasyim Ashari, tepatnya depan Perumahan Cileduk Indah I, Kota Tangerang, terputus oleh banjir yang mencapai ketinggian hingga 40 centimeter. Pengendara tidak bisa melintas, karena jalan yang tergenang banjir cukup panjang, hingga 100 meter.
Air yang menggenang diruas jalan sudah terjadi sejak kemarin sore, akibat meluapnya Kali Angke. Bahkan di dalam perumahan Cileduk Indah, banjir sudah mencapai ketinggian 1-1,5 meter.
Berdasarkan pangamatan langsung di lapangan, terputusnya akses utama Jakarta-Tangerang ini mengakibatkan antrean panjang kendaraan yang tidak bisa melintas. Setiap kendaraan roda dua yang nekat menerobos lewat, bahkan banyak yang mengalami mogok di tengah jalan.
"Habis tadi lihat ada yang sukses menerobos, jadi ikutan. Tahunya di tengah mati, mesin kemasukan air. Bakalan telat ngantor kalo begini," kata Taufik, warga Cipondoh kepada wartawan di lokasi banjir, Rabu (16/1/2013).
Namun begitu, banyak juga kendaraan yang tak mau memaksakan kehendaknya dengan menerobos jalan. Rata-rata, mereka balik arah dan mencari jalan alternatif. Bahkan, ada yang menaikkan kendaraannya kegerobak yang disewakan warga setempat.
"Bayar Rp20 ribu untuk nyebrang, dari pada mesin mati di tengah dan basah-basahan? Lebih baik begini deh, relain tidak merokok hari ini," kata Tuniman, pengguna sepeda motor lainnya.
Untuk diketahui, banjir di Kota Tangerang telah memasuki hari ke dua, banjir menggenangi bagian barat dan timur Kota Tangerang, mulai dari Perumahan Ciledug Indah, Komplek DDN, Kampung Pulo, Total Persada, Puranti, Priuk Indah, Taman Cibodas dan beberapa titik lainnya.
Air yang menggenang diruas jalan sudah terjadi sejak kemarin sore, akibat meluapnya Kali Angke. Bahkan di dalam perumahan Cileduk Indah, banjir sudah mencapai ketinggian 1-1,5 meter.
Berdasarkan pangamatan langsung di lapangan, terputusnya akses utama Jakarta-Tangerang ini mengakibatkan antrean panjang kendaraan yang tidak bisa melintas. Setiap kendaraan roda dua yang nekat menerobos lewat, bahkan banyak yang mengalami mogok di tengah jalan.
"Habis tadi lihat ada yang sukses menerobos, jadi ikutan. Tahunya di tengah mati, mesin kemasukan air. Bakalan telat ngantor kalo begini," kata Taufik, warga Cipondoh kepada wartawan di lokasi banjir, Rabu (16/1/2013).
Namun begitu, banyak juga kendaraan yang tak mau memaksakan kehendaknya dengan menerobos jalan. Rata-rata, mereka balik arah dan mencari jalan alternatif. Bahkan, ada yang menaikkan kendaraannya kegerobak yang disewakan warga setempat.
"Bayar Rp20 ribu untuk nyebrang, dari pada mesin mati di tengah dan basah-basahan? Lebih baik begini deh, relain tidak merokok hari ini," kata Tuniman, pengguna sepeda motor lainnya.
Untuk diketahui, banjir di Kota Tangerang telah memasuki hari ke dua, banjir menggenangi bagian barat dan timur Kota Tangerang, mulai dari Perumahan Ciledug Indah, Komplek DDN, Kampung Pulo, Total Persada, Puranti, Priuk Indah, Taman Cibodas dan beberapa titik lainnya.
(san)