Diserang massa bayaran, bentrokan kembali pecah

Senin, 14 Januari 2013 - 16:47 WIB
Diserang massa bayaran, bentrokan kembali pecah
Diserang massa bayaran, bentrokan kembali pecah
A A A
Sindonews.com - Aksi blokir jalur rel kereta api yang dilakukan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Stasiun Pondok Cina, Depok, dibubarkan oleh sekelompok massa yang diduga bayaran pihak PT Kereta Api Indonesia. Mereka mengaku sebagai pengguna jasa kereta api yang keberatan dengan blokade.

Melihat blokade yang dipasang demonstran diangkat dari jalur kereta, demonstran yang terdiri dari mahasiswa, pedagang, penumpang kereta, merasa berang. Mereka tidak terima dengan ulah massa yang mengatasnamakan dirinya sebagai penumpang itu menghancurkan blokade yang telah dibuat.

Alhasil, bentrokan antar sesama warga pun pecah. Massa yang diduga bayaran itu melemparkan demonstran dengan batu, serta kayu. Aksi itu dibalas dengan batu dan kayu oleh kubu demontran. Hingga kini, aksi saling lempat batu dan kayu itu masih berlangsung.

Suasana kembali memanas. Sementara aparat kepolisian dari Pasukan Huru Hara (PHH), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Polisi Wanita (Polwan), petugas Stasiun Pondok Cina, dan petugas PT KAI hanya melihat aksi saling lempar antar sesama warga itu dari kejauhan.

Berdasarkan pantauan langsung Sindonews, di lapangan, kondisi di Stasiun Pondok Cina, hingga kini masih mencekam. Kedua kubu saling menyerang dan menjatuhkan. Belum diketahui korban luka dalam peristiwa itu. Kedua kubu masih terlibat saling menghancurkan satu dengan yang lain.

Seperti diberitakan sebelumnya, penggusuran PKL di Stasiun Pondok Cina, Depok, berlangsung ricuh. Preman yang disewa petugas PT KAI melakukan pemukulan terhadap mahasiswa UI yang menghalangi penggusuran tanpa izin tersebut.

Aksi pemukulan sendiri dilakukan, saat mahasiswa dan PKL menanyakan surat penggusuran dari PT KAI. Lantaran tak bisa menunjukkan surat yang diminta, preman bayaran PT KAI melakukan serangan dengan memukul salah satu mahasiswa dengan pentungan.

Alhasil, tindakan itu menimbulkan kemarahan hingga bentrokan fisik antar kedua kelompok tak terhindarkan. Bahkan bentrok meluas hingga ke dalam stasiun, di tengah rel kereta api. Massa yang emosi sempat mendesak masuk ke Kantor Kepala Stasiun Pondok Cina dan mendobraknya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8228 seconds (0.1#10.140)