Pedagang Stasiun Pondok Cina kecam PT KAI

Senin, 14 Januari 2013 - 14:12 WIB
Pedagang Stasiun Pondok Cina kecam PT KAI
Pedagang Stasiun Pondok Cina kecam PT KAI
A A A
Sindonews.com - Seorang ibu yang menggendong seorang bayi diketahui salah satu pedagang diberi kesempatan untuk berorasi. Dalam orasinya wanita yang bernama Mariana ini meneriakkan penderitaannya.

Menurut pantauan Sindones di lokasi, Senin (14/1/2013), dia mengaku, kios yang digunakannya untuk berdagang adalah hasil dia beli dari PT Kereta Api Indonesia (KAI). Sekarang melihat kondisi kiosnya yang hancur lulu lantak, dia menjerit pada siapa harus mengadukan nasibnya, dan bagaimana dia akan menghidupi keluarganya.

Dia juga mengaku hampir terkena pukulan preman saat mengamankan anak balitanya. Sambil histeris, dia mengatakan, bagaimana jika kejadian itu menimpa para keluarganya, terhadap anak dan istrinya.

Saat ini, Mariana hanya mengaku pasrah dengan perjuangan yang dilakukan para mahasiswa bersama para pedagang yang ikut dirugikan.

Sebelumnya, aksi penggurusan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Stasiun Pondok Cina, Beji, Depok, berlangsung bentrok. Lantaran preman sewaan PT KAI memukul mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang melakukan penolakan atas penggusuran itu.

Kontan, bentrokan antara mahasiswa UI yang dibantu para PKL dengan petugas PT KAI yang dibantu petugas stasiun dan preman bayaran pun tak terhindarkan. Bentrokan meluas, mulai dari depan pintu alternatif masuk gedung kampus menuju stasiun, hingga ke dalam stasiun.

Bahkan bentrokan sempat terjadi di tengah rel kereta api yang berujung pada dihentikannya kereta tujuan Bogor-Jakarta. Massa mahasiswa yang dibantu oleh penumpang kereta ekonomi tujuan Jakarta-Bogor, bahkan sempat menggedor pintu Kantor Kepala Stasiun Pondok Cina.

Sekadar diketahui, pedagang menuntut sebelum digusurnya kios-kios mereka, untuk diadakan dialog dengan Direktur Utama PT KAI, Ignatius Jonan, sebagaimana diamanahkan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) beberapa waktu lalu.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6998 seconds (0.1#10.140)