Mahasiswa ancam anarkis jika Polri & TNI diturunkan
A
A
A
Sindonews.com - Aksi bentrokan mahasiswa dan Pedagang Kaki Lima (PKL) melawan petugas PT Kereta Api Indonesia (KAI), petugas Stasiun Pondok Cina, Beji, Depok, dan preman bayaran, bertambah panas. Namun mahasiswa masih bisa menahan diri dengan tidak bertindak anarkis.
Kendati begitu, mahasiswa bisa dan sangat mungkin bertindak anarkis, jika PT KAI memanggil petugas kepolisian dari unsur Brimob dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk memukul mundur mereka. Bahkan, jika hal itu terjadi, bisa saja akan ada korban jiwa, mengingat situasi yang kian memanas.
Untuk itu, pantas rasanya jika PT KAI memanggil preman untuk menghadang mahasiswa. Namun mahasiswa yang jeli, karena hampir setiap hari menggunakan jasa kereta sangat hafal dengan wajah petugas keamanan stasiun. Mereka tidak bisa ditipu oleh PT KAI dan segera mengenali para preman bayaran itu.
"Pada demo sebelumnya, kami sempat bilang kepada PT KAI untuk tidak menurunkan anggota Polri dan TNI dalam penggusuran. Jika masih menurunkan, kami tidak segan bertindak anarkis," ujar salah seorang mahasiswa UI di Stasiun Pondok Cina, Depok, Senin (14/1/2013).
Hingga kini, berdasarkan pengamatan Sindonews di lapangan, tampak ribuan orang sudah berkumpul. Laju kereta api dari Bogor-Jakarta lumpuh. Begitupun sebaliknya, dari Jakarta-Bogor. Kereta api tidak bisa melintas di Stasiun Pondok Cina, karena ada ribuan orang menumpuk.
Aksi bentrokan bermula ketika pembongkaran tengah dilakukan pegawai PT KAI yang dibantu petugas keamanan. Ketika mahasiswa menghadang pembongkaran dan menanyakan surat pembongkaran, petugas PT KAI yang tak bisa memperlihatkan lalu melakukan pemukulan dengan pentungan. Diduga, pemukulan dilakukan oleh preman bayaran.
Akibatnya bentrokan pecah di pintu masuk alternatif antara kampus UI dengan Stasiun Pondok Cina. Kemudian, bentrokan meluas. Karena mahasiswa tidak terima rekan mereka dipukul, mereka menyerang balik ke stasiun. Sesampainya di sana, mahasiswa kembali terlibat bentrok.
Seperti diberitakan sebelumnya, mahasiswa yang tergabung dalam Front Aksi Mahasiswa (FAM) UI dan BEM UI sempat melakukan aksi menginap di Stasiun UI.
"Iya kita berupaya untuk mengadu ke Komnas HAM dan sebelumnya kita juga menginap untuk membela nasib pedagang," ujar Humas FAM UI, Annisa.
Ratusan kios yang berada di area Peron Stasiun Pondok Cina rencananya akan dilakukan pembongkaran, sebagai lanjutan rencana PT KAI untuk melakukan perbaikan fasilitas dan peningkatan kenyamanan kepada pengunjung dan pengguna jasa angkutan kereta.
Kendati begitu, mahasiswa bisa dan sangat mungkin bertindak anarkis, jika PT KAI memanggil petugas kepolisian dari unsur Brimob dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk memukul mundur mereka. Bahkan, jika hal itu terjadi, bisa saja akan ada korban jiwa, mengingat situasi yang kian memanas.
Untuk itu, pantas rasanya jika PT KAI memanggil preman untuk menghadang mahasiswa. Namun mahasiswa yang jeli, karena hampir setiap hari menggunakan jasa kereta sangat hafal dengan wajah petugas keamanan stasiun. Mereka tidak bisa ditipu oleh PT KAI dan segera mengenali para preman bayaran itu.
"Pada demo sebelumnya, kami sempat bilang kepada PT KAI untuk tidak menurunkan anggota Polri dan TNI dalam penggusuran. Jika masih menurunkan, kami tidak segan bertindak anarkis," ujar salah seorang mahasiswa UI di Stasiun Pondok Cina, Depok, Senin (14/1/2013).
Hingga kini, berdasarkan pengamatan Sindonews di lapangan, tampak ribuan orang sudah berkumpul. Laju kereta api dari Bogor-Jakarta lumpuh. Begitupun sebaliknya, dari Jakarta-Bogor. Kereta api tidak bisa melintas di Stasiun Pondok Cina, karena ada ribuan orang menumpuk.
Aksi bentrokan bermula ketika pembongkaran tengah dilakukan pegawai PT KAI yang dibantu petugas keamanan. Ketika mahasiswa menghadang pembongkaran dan menanyakan surat pembongkaran, petugas PT KAI yang tak bisa memperlihatkan lalu melakukan pemukulan dengan pentungan. Diduga, pemukulan dilakukan oleh preman bayaran.
Akibatnya bentrokan pecah di pintu masuk alternatif antara kampus UI dengan Stasiun Pondok Cina. Kemudian, bentrokan meluas. Karena mahasiswa tidak terima rekan mereka dipukul, mereka menyerang balik ke stasiun. Sesampainya di sana, mahasiswa kembali terlibat bentrok.
Seperti diberitakan sebelumnya, mahasiswa yang tergabung dalam Front Aksi Mahasiswa (FAM) UI dan BEM UI sempat melakukan aksi menginap di Stasiun UI.
"Iya kita berupaya untuk mengadu ke Komnas HAM dan sebelumnya kita juga menginap untuk membela nasib pedagang," ujar Humas FAM UI, Annisa.
Ratusan kios yang berada di area Peron Stasiun Pondok Cina rencananya akan dilakukan pembongkaran, sebagai lanjutan rencana PT KAI untuk melakukan perbaikan fasilitas dan peningkatan kenyamanan kepada pengunjung dan pengguna jasa angkutan kereta.
(san)